7. Albino

604 25 1
                                    

Setengah jam sudah Al berdiri didalam barisan yang rapih ini, dan selama itu pun ia menundukkan wajahnya, keringat Al sudah bercucuran, wajahnya merah seperti udang rebus, padahal tadi ia sudah memakai sunblock yang SPF nya cukup tinggi ke bagian tubuh yang terbuka dan langsung terkena sinar matahari. Kegiatan upacara yang rutin diadakan setiap hari senin ini wajib dilaksanakan untuk mengenang para pahlawan yang membela kemerdekaan dan untuk lebih menumbuhkan rasa cinta tanah air. Ketika ingin memberikan hormat pun ia terpaksa menegakkan wajahnya dan menyipitkan matanya agar tidak terkena sinar yang menyilaukan dari sang mentari.

Tidak biasanya panas terik matahari memamerkan sinarnya dengan kuat seperti sekarang, Al seperti berada diatas kuali besar yang dibawahnya ada perunggu api yang menyala dan ia siap di masak.. Rindangnya pepohonan yang berada disekitar lapangan tidak cukup membantu Al dari jahatnya sengatan sinar mentari pagi ini.

"kuat.. kuat.. sebentar lagi Al..!" Al menguatkan dirinya didalam hati

Tiba-tiba sinar matahari tidak menyerang permukaan kulitnya lagi karena ada sesosok tubuh tegap ideal menutupi tubuhnya dari jahatnya sengatan sinar matahari. Tubuh itu milik seseorang yang ia kenal, ia menoleh ke arah Al dan memberikan senyuman tulusnya. Penglihatan Al memudar sehingga tidak mengetahui dengan jelas wajah itu milik siapa...

"thanks.." desis Al

lalu penglihatannya berubah menjadi gelap..

"Brukkk!!!!" Suara tubuh yang terjatuh dilapangan upacara dan didalam barisan yang sangat rapih. Av dengan sigap menggendong Al ke UKS untuk diberikan pertolongan...

"Albino disebut juga hypomelanism atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenital disorder. Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit dan rambut. Albino timbul dari perpaduan gen resesif. Ciri-ciri Albino adalah mempunyai kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih pucat. Albino adalah kelainan genetik, bukan penyakit infeksi, mata albino sangat sensitif  terhadap cahaya dan sering kali orang Albino menyipitkan matanya ketika langsung terkena cahaya, penderita juga mengalami fotofobia (takut sinar matahari) dan mudah mengalami luka bakar karena matahari dan bisa menderita kanker kulit jika terlalu lama berada langsung dibawah sinar matahari, dan pada umumnya penderita albino memiliki sistem imun yang lemah, tapi tingkat IQ dan jangka waktu hidupnya sama dengan orang normal biasanya, orang yang mengidap Albino tidak seharusnya dijauhi karena terlihat aneh tapi harus diperlakukan sama seperti yang lainnya." Av baru saja selesai membaca sebuah artikel didalam hati, sebuah artikel yang membahas tentang orang yang mengidap penyakit Albino. Av masih menunggu Al sampai sadar di UKS bersama Gina dan Ryu..

"jadi.. Al bener Albino Gin?" tanya Av memecah atmosfer keheningan di ruangan UKS yang hanya terdapat empat orang siswa itu.

"selama ini kan lu pernah ngatain dia Albino, gua pikir lu tau..!" ucap Ryu dengan nada menyindir

"iya... kenapa? kasian setelah tau sebenernya..?" jawab Gina ketus

"nggak! gue pikir Al keturunan orang Eropa, abis dia nggak terlalu keliatan kayak orang Albino.." sahut Av

"dia Indonesia asli, nyokapnya jawa, bokapnya palembang.." sambung Ryu, yang membuat hati Av sedikit panas karena Ryu lebih tau tentang Al.

"iya.. beruntung Al cuma pigmen kulitnya aja yang ga berfungsi dengan baik jadi putih pucat gitu, tapi dia rajin minum obat herbal dari dokter yang ngerawat dia dari bayi, dan itu membantu Al untuk menjaga daya tahan tubuh dan melindungi kulitnya dari sengatan sinar matahari langsung, tapi tetep aja dia ngerasa minder untuk bergaul dengan orang baru, dia takut kalau orang baru yang ia kenal membedakannya dan ga bisa terima dia apa adanya.. padahal kalau orang yang tidak terlalu memperhatikan nya ia seperti bule Eropa yang cantik.." Jelas Gina yang sudah sangat mengenal Al

Mendengar penjelasan Gina, Av semakin bersalah mengingat sudah berapa ribu ia mengejek Al dan pasti itu membuat Al sakit hati, tapi Al sungguh kuat ia hanya tersenyum dan tidak terlalu menghiraukan perkataan Av yang seenak ndas-e.

"waktu Ayah Al pulang kerumah untuk melihat putrinya yang baru lahir tiga minggu, ayahnya kaget kenapa warna kulit putrinya itu putih pucat seperti orang bule, Ayah Al sempat marah dan mengira istrinya melakukan hal asusila dengan pria bule ketika ia pergi dinas berlayar selama sembilan bulan, setelah diyakini dan melakukan tes DNA, ayahnya beru mengerti bahwa Al terkena penyakit albino, ayah Al memutuskan untuk berhenti menjadi pelaut karena ingin membantu istrinya merawat anaknya, karena kondisi Al sangat lemah dan ia perlu perhatian extra, akhirnya orang tua Al membuka toko kelontong didepan rumah untuk menjadi sumber rezekinya hingga sekarang.." jelas Gina panjang lebar.

Av yang menjadi pendengar setia setiap kata yang terucap dari bibir titpis Gina pun hanya bisa diam dan memegang tangan kanan Al yang belum sadar dari pingsannya.. "Al bangun..." pinta Av dalam hati

"terus kenape tadi Al maksain buat ikut upacara, dia kan ga boleh lama-lama dibawah sinar matahri langsung.." tanya Av sambil membelai rambut coklat kemerah-merahan Al yang keriting itu.

"itu sifat kerasnya Al selalu maksain diri kalau dia sanggup dan gamau terlihat lemah dimata orang lain.." sambung Gina sambil tersenyum ke arah Al yang masih enggan membuka mata indahnya.

"Setelah lu tau semuanya ini, gua harap lu gausah jadi pahlawan yang sok care sama Al, dia ga butuh orang macem lu!" kata-kata Ryu menghantam hati Av.

"kita liat aja nanti.." sahut Av santai. Niatnya ingin menemani Al sampai sadar, tapi karena Ryu merusak moodnya, ia pun pergi ke kelas duluan meninggalkan Gina dan Ryu, ia tak sudi berada satu ruangan dengan orang yang sok baik seperti Ryu.                                                                                     ****

The Sun miss The Moon (First)Where stories live. Discover now