11. believe me, please!

412 18 1
                                    

Hari ini Av tidak masuk sekolah, terasa ada yang kurang menurut Al, nggak ada yang jailin dia lagi seperti biasanya.. tapi kalau mengingat kejadian kemarin Al sangat kesal karena Av meninggalkan nya sendirian sama seperti Ryu waktu itu.. Perasaanya campur aduk tak karuan antara kangen dan kesal, ia tidak bisa mencerna dengan baik pelajaran hari ini, entah otaknya sedang piknik kemana, sampai ia tidak bisa fokus dalam belajar.. Pikirannya hanya satu yaitu tertuju pada Av, hatinya bertanya-tanya kemana Av pergi, kenapa sosok Av sangat mempengaruhi nya..

"ditekuk aja mukanya Al, kenapa sih?" tanya Gina lembut sambil memberikan susu kotak rasa mocca yang dingin kepada Al, mereka berdua duduk dibangku taman dibawah pohon yang rindang ini tempat favorit Al..

Al pun menceritakan kejadian kemarin kepada Gina, Gina pun menjadi pendengar setia  sahabatnya dan sesekali memberikan masukan yang membuat Al merasa tenang..

"jangan negative thingking dulu ya Al, mungkin tukang tambal bannya jauh trus ngantri, pas lu udah pergi sama Ryu kali aja dia dateng, kan ga ada yang tau Al.." ucap Gina sambil mengelus rambut belakang Al

"iya juga sih, tapi Av tuh udah lama banget Gin, gue sampe jadi ager kemarin.."

"lembek dong Al heheh" ledek Gina menghibur Al

Mereka berduapun tertawa, perasaan Al sedikit lega karena sudah meluapkan perasaannya kepada sahabatnya itu.                                                                                                                                            ------

Saat Al sudah keluar dari area sekolah dan menunggu Angkot ke arah rumahnya di halte tiba-tiba sebuah motor trail berhenti didepannya.. Al sudah mengira bahwa itu adalah Av, seketika itu emosinya meluap.. Al berjalan menjauhi Av yang baru saja membuka helmnya..

"Al..." panggil Av yang mengejar Al dibelakangnya..

Al masih saja terus berjalan tanpa memperdulikan Av

"Al... please... dengerin gue dulu..!" pinta Av yang berhasil memegang tangan Al.. "Al please liat gue.."

Al pun menghentikan langkahnya dan memandang wajah Av yang terdapat luka lebam dan sebuah plester yang tertempel di pelipisnya, perasaanya ingin bertanya ada apa sebenarnya, ia memandang dalam mata Av yang terpancar ada rasa bersalah dan rindu yang terhalang dibalik mata coklat terang milik Av yang menawarkan keteduhan dan kenyamanan disana.. Tapi Al tidak mau terbawa oleh perasaannya yang mulai kacau..

"kenapa sama muka lu? gue harus liat muka lu yang kacau itu biar gua kasian gitu? biar itu jadi alasan biar gua ga marah sama lu atas sikap lu kemaren? iya?!!" selidik Al dengan pertanyaan nya yang menyudutkan Av

"bukan gitu Al.." sahut Av pelan

"terus apa hah?!! jawab cepet..!" pinta Al kesal

"iya gua bisa jelasin tapi ga disini Al..!" jawab Av menahan emosi

"lu mau ajak gue kemana lagi? dan lu akan tinggalin gue ditempat yang lebih jauh?!" sambung Al dengan nada tinggi

"Al please.. hear me, believe me..!" ucap Av memohon dan menurunkan emosinya

"lu kemana kemarin ga balik-balik? lu tinggalin gue! lu dan Ryu sama aja Av!!" ucap Al mencoba menahan air matanya yang sudah mengintip di pangkal matanya.

"gua ga seburuk seperti yang lu pikirin Al.. sekarang gua dateng kesekolah cuma buat jemput lu dan minta maaf buat jelasin yang kemaren.." jawab Av frustasi

"Apa karna gua aneh Av? dengan seenaknya orang-orang perlakuin gue ga adil dan nelantarin gue seenaknya?" ucap Al

"engga Al, lu tuh spesial dimata gue.." jawab Av dan kini dadanya terasa sesak karena semakin bersalah..

"Sorry.. I can't believe you again Av!" kata terakhir yang diucapkan Al dan ia pergi meninggalkan Av yang masih mematung disana

Al pergi menjauhi Av, ia berjalan disepanjang trotoar sambil menangis, ia tak peduli sudah berapa puluh pasang mata yang melihanya menangis..  Dipakainya hoddie dari jacket tebal yang ia pakai untuk melindungi kulitnya dari serangan sinar matahari yang tidak bersahabat.. Orang-orang yang melihatnya mengira, Al tidak punya uang untuk kembali ke negara asalnya, seperti bule yang kehabisan uang selama liburan di negri orang...                                                                                              *****

The Sun miss The Moon (First)Where stories live. Discover now