20. Minho dan Hyunjin di Gangnam

652 118 48
                                    


HOLAAAAA!! Masih ada yang nungguin ini kah😀 Sebelum lanjut, aku mau bilang.. untuk yang udah ngikutin cerita ini dari awal dan masih nunggu sampe sekarang, padahal aku anggurin lama banget, THANK YOU SO MUCH untuk penantian panjangnya wkwk😭😭❤❤ dan buat yang baru bergabung, Terima kasih juga udah mau mampir^^ so.. let's begin hohooo
.
.
.
.
.
.
.






🐾🐾🐾🐾🐾

Hari itu hujan turun. Di rumah mewah milik sepupu Hyunjin, tepatnya di salah satu kamar, Minho nampak sibuk mengutak-atik laptopnya mencari informasi sebisanya. Berbanding terbalik dengan si pemuda Hwang yang kini hanya berbaring malas di atas ranjang.

"Kak, masih lama?" tanya Hyunjin.

"Lama-lama gue tampar ya mulut lo! Bantuin bego, ngapain lo santai sementara gue sibuk cari informasi?!"

"Ya kan gue bego, lo pinter kak, yaudah sih,"

Baru saja menyelesaikan ocehannya, sebuah sepatu melayang ke arah Hyunjin dengan indahnya. Siapa lagi pelakunya kalo bukan Lee Minho?

"KELUAR GAK LO?!"

"Lah, lo ngusir gue kak?"

"Keluar cari info, tanya ke siapa kek, bawa tuh fotonya sekalian,"

"Mana fotonya?"

"Ya kan kotaknya ada di tas lo tadi?"

Hyunjin memeriksa kembali tasnya dan benar saja, si kotak kayu masih ada disana. Belum sempat membuka isinya, ponsel di nakas bergetar, mengalihkan pandangan si Hwang.

"Kak Chan nelpon," gumam Hyunjin.

"Ya jawab, masa lo anggurin," balas Minho.

"SENSI BANGET KAYAK PANTAT BAYI!"

"YA LO BIKIN MOOD JELEK! UDAH LO JAWAB ITU TELEPONNYA ELAH!"

Usai saling meneriaki satu sama lain, Hyunjin menjawab telepon dari Chan tadi.

'Hyun, gimana? udah ada petunjuk? udah nemu dimana tempat tinggal keluarganya?'

"Belum kak, yang terhormat Lee Minho masih mencari keberadaan mereka,"

Tak mau melewatkan kesempatan, Minho merebut ponsel Hyunjin cepat. Bukan untuk memberi informasi, karena sejak tadi dirinya pun belum menemukan informasi apapun.

"Lapor kak, Hyunjin males-malesan gak mau bantuin gue, kalo gini gue pulang aja deh, gak mau gue punya partner macem dia!"

"HEH!" protes Hyunjin.

Tak sampai disitu, keduanya berebut ponsel. Kekanak-kanakan memang. Hal ini juga yang membuat Chan di seberang telepon menghela napas resah. Bagaimana mereka bisa menyelamatkan Jeongin dan menyelesaikan masalah mereka jika yang di harapkan dapat membantu justru sepertinya kurang bisa diandalkan.

Sejak awal memang bukan ide bagus menjadikan Hyunjin dan Minho sebagai rekan untuk hal ini. Namun keadaan memaksa tentunya. Mereka butuh tempat untuk menginap tanpa mengeluarkan uang dan kebetulan Hyunjin punya kerabat di Gangnam.

Bagaimana dengan Minho? Untuk urusan mencari informasi, meski sampai saat ini belum ada kemajuan, kemampuan berpikir Minho bisa dibilang sedikit lebih cerdik di antara anak-anak asrama yang lain.

"Maaf kak, nanti gue coba lagi. Gue cuma perlu kasih pelajaran ini anak biar gak males-malesan mulu,"

'Hmm, tadinya kita gak mau ngomongin ini biar lo berdua gak khawatir. Tapi pas tau Hyunjin males-malesan, kayaknya lo berdua harus tau ini,'

THE BOX || Stray KidsWhere stories live. Discover now