Prolog

83 32 59
                                    

Stefanny Felicia Putri atau biasa disapa Felicia, remaja yang sekarang duduk di bangku SMA kelas dua itu adalah salah satu most wanted girl di sekolah. Setiap hari ia selalu terlihat ceria dan karena sikapnya yang supel dalam pergaulan, tidak heran jika banyak orang menyukainya. Terkadang dia bersikap manja dan bertingkah seperti anak kecil, menurutnya bisa mendapat perhatian dari banyak orang itu hal yang sangat membahagiakan. Felicia juga bisa menjadi pendengar yang baik ketika teman-temannya sedang merasa sedih atau membutuhkan seseorang.

Felicia memiliki tiga sahabat yang sudah bersamanya sejak SMP. Sandra Maureen, Gaby Larasati dan Tasya Ayu Bella. Bisa dibilang dari ketiga sahabatnya, Sandra adalah yang paling dekat dengan Felicia. Dia sering menginap, berbagi bekal di sekolah dan selalu menjadi orang pertama yang menjenguk Felicia ketika sakit. Menurut Felicia, definisi dari sahabat sejati adalah Sandra.

Namun bukan berarti Sandra lebih istimewa dari Gaby dan Tasya. Bagi Felicia ketiganya adalah hal terindah yang ada di dalam hidupnya. Apapun akan Felicia lakukan untuk sahabat, sekalipun itu merugikan dirinya sendiri. Felicia sangat menyayangi ketiga sahabatnya, ia percaya kalau Sandra, Gaby dan Tasya akan selalu ada sampai kapanpun.

Dan walaupun Felicia adalah orang yang terbuka, ia ternyata memendam perasaan kepada Ketua OSIS sekaligus seniornya. Kevin Anggara. Sudah sejak MOS ia selalu memperhatikan sang pujaan hati dari jauh, berharap Kevin bisa melihat ke arahnya walaupun sekali itu sudah cukup membuat Felicia senang. Ada juga grup yang khusus dibuat untuk para penggemar Kevin, dan tentu saja Felicia masuk ke dalamnya.

Kevin sendiri memiliki wajah yang rupawan, kulit putih dan senyum yang mampu membuat siapapun jatuh cinta. Terlebih, Kevin juga orang yang sangat ramah dan peduli terhadap siapapun. Ia menjadi satu-satunya murid laki-laki yang memiliki penggemar hampir seantero sekolah. Mulai dari guru, murid, ibu kantin, satpam sampai tukang bersih-bersih menyukainya karena tutur kata Kevin yang sopan dan lemah lembut.

**

Malam itu terlihat begitu indah dengan bulan setengah dan ribuan bintang yang bersinar terang di langit. Tepat di depan rumah Felicia sedang diadakan perayaan ulang tahunnya yang ke-17. Seperti tahun kemarin, dekorasi yang mencampurkan unsur aesthetic dengan lampu kelap-kelip menjadi pemandangan mata yang luar biasa. Walaupun tidak di hadiri kedua orang tuanya karena sibuk bekerja di luar kota, Felicia tetap merasa senang karena sahabat-sahabatnya berada di sini.

Dengan memakai gaun merah yang terlihat sangat elegant dan rambut dibiarkan terurai, Felicia berjalan ke atas podium yang sudah disediakan. Mengalihkan pandangan semua orang.

"Selamat malam semuanya, Felicia di sini mau ngucapin terima kasih sama kalian karena sudah datang ke acara ulang tahun Felicia. Maaf juga kalau mendadak. Tadinya Felicia gak ada rencana bikin perayaan kayak tahun kemarin, tapi Sandra, Gaby sama Tasya bilang mau kasih kejutan. Felicia gak tau kejutannya apa, sampai sekarang mereka belum datang." ucap Felicia dengan nada suara yang dimanja-manjakan, membuat semua orang gemas.

Lalu tiba-tiba, tiga orang yang sudah ditunggu-tunggu Felicia datang. Mereka langsung berjalan ke atas podium, sambil membawa big red velvet cake dengan lilin berbentuk angka 17 menyala di atasnya.

Semuanya bernyanyi serempak, "Happy Birthday to You... Happy Birthday to You... Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday to You..."

Felicia menitikkan air matanya. Walaupun bukan pertama kali, tapi setiap moment ini terulang hati Felicia merasa sangat terharu.

Sambil menyatukan kedua tangannya ia berkata, "Semoga di umur Felicia yang ke-17 tahun ini, Felicia punya banyak temen. Dan apa yang Felicia inginkan bisa tercapai."

Setelah itu, Felicia meniup lilin. Semua yang ada di sana mengabadikan moment itu dengan mengambil foto dan video, lalu mempostingnya di media sosial dengan caption: Happy Brithday my baby Felicia. Tidak butuh waktu lama, handphone Felicia langsung dibanjiri notifikasi ucapan selamat ulang tahun dari saudara dan teman-teman yang tidak datang.

Beberapa lama kemudian, tepat jam 08.00 malam. Terlihat Felicia yang sedang menikmati kue bersama sahabat-sahabatnya, tiba-tiba seseorang naik ke atas podium sambil membawa buket bunga mawar di tangannya.

"Felicia, mau jadi pacarku?"

Pertanyaan itu langsung mengagetkan semua orang. Terlebih lagi yang bertanya adalah Kevin, orang yang selama ini tidak pernah dikabarkan dekat dengan siapapun. Sandra, Gaby dan Tasya yang berada di samping Felicia langsung heboh lalu mengguncang-guncang tubuh Felicia yang mematung.

Felicia benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia dengar, orang yang selama ini ia kagumi dari jauh tiba-tiba mengajaknya untuk berpacaran.

Ini pasti mimpi! Batin Felicia.

"Jawabannya apa?" Kevin bertanya lagi dengan rasa penasaran.

Felicia yang belum yakin melihat ke arah ketiga sahabatnya, tanpa basa-basi Sandra, Gaby dan Tasya langsung menarik Felicia ke atas podium. Mereka bertiga tahu kalau Felicia sudah menjadi secret admirer Kevin sejak dulu.

Saat sudah berada di depan Kevin, Felicia mengangguk malu. Membuat semua orang yang ada di sana bersorak. Kevin yang juga merasa senang, memperlihatkan senyum manisnya.

Malam itu pun menjadi malam paling indah bagi Felicia, ia tidak akan melupakan setiap detail yang menjadi sumber kebahagiaannya.

Apakah ini yang dinamakan sweet seventeen? Di awal tahun, aku sudah mendapat kado terbaik yang pernah aku dapatkan. Kevin Anggara. Akhirnya aku berpacaran dengannya. Terimakasih... pokoknya aku tidak akan melupakan ulang tahunku yang ke-17 tahun ini. Sandra, Gaby dan juga Tasya terimakasih sudah selalu ada di empat tahun ulang tahunku. Semoga kita bisa selalu bersama selamanya. Dan semoga di tahun berikutnya, ayah dan ibu bisa datang.

~°~

Thanks for reading^^

Diikut sertakan dalam challenge60days bersama AR_Publisher

BAD SEVENTEENWhere stories live. Discover now