Side Story (KornIn)

524 48 6
                                    

"Phi In!!!" suara Pharm menggema ditelinga In membangunkan si empunya nama dari lamunannya. "aku sudah memanggilmu 3x, ada apa kali ini??"

"Pharm, aku jatuh cinta" In menaruh dagunya diatas meja. Pharm menyandarkan tubuhnya dikursi, mengangkat alisnya tinggi-tinggi.

"siapa kali ini?" Can melipat tangannya di dada.

"aku serius kali ini" In duduk tegap dikursinya. In menarik kursinya mendekat pada ketiganya. "saat mata ku dan dia tidak sengaja saling menatap jantungku berdebar"

"kau selalu berdebar saat melihat pria tampan phi" ucap Team sambil mengunyah ciki ditangannya. In memutar tubuhnya menghadap Team dan mendaratkan sebuah pukulan dikepalanya. "AW PHI!" Pharm hanya bisa terkekeh melihat keduanya.

"maaf tiba-tiba tanganku bergerak sendiri" ucapnya seraya berdiri dari tempatnya "aku ada kelas sekarang jadi see you guys" In mengedipkan sebelah matanya dan pergi meninggalkan Pharm dan Team ditempatnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"hwuaahhhh" In menguap sambil merenggangkan tubuhnya "aku benar-benar benci mata kuliah ini"

"tch benci katanya tapi selalu menjadi peringkat teratas, pamer" New mendengus sambil memasukan semua bukunya kedalam tas.

"heyyy salahkan otakku karna terlalu cerdas~" In mengedipkan matanya lalu bangkit dari duduknya "sahabatmu yang berkarisma ini akan pulang duluan ya, see you~~"

"bleehhhh" New berpura-pura memuntahkan sesuatu lalu terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

In berjalan dengan ceria seperti biasanya di sepanjang koridor kampusnya saat sesuatu membuatnya berhenti dan senyum dibibirnya mengembang.

Pria yang membuat jantungnya berdebar sedang duduk di salah satu kursi panjang di pinggir koridor dengan buku ditangannya. In merapikan rambutnya dan berjalan dengan kepercayaan diri yang tinggi. In melempar tubuhnya dan duduk disebelahnya.

"bukankah hari ini sangat cerah phi?" pria disebelahnya mengangkat kepalanya perlahan dan menoleh melihat In yang menengadahkan kepalanya ke langit, menikmati hangatnya sinar matahari.

In menoleh kearahnya dan tersenyum. "Intouch, panggil saja aku In. dan phi...???"

"Korn" lalu kembali lagi pada bukunya.

"ah phi Korn, kau kuliah disini?" Tanya In sekali lagi dan pria itu tanpa meninggalkan bukunya hanya mengangguk.

In terus melemparkan pertanyaan dan hanya anggukan yang ia dapatkan. Namun bukan In namanya kalau dia berhenti tanpa mendapatkan apa yang dia inginkan.

"apa yang sedang kau baca? Ah buku bisnis? Bukankah itu sangat membosankan? Apa kau tidak suka komik? Hmm bagaimana dengan novel? Atau kumpulan puisi? Kau benar-benar tidak seru kenapa membaca hal membosankan seperti ini?" In mengoceh tanpa berhenti, itu rencananya, menarik perhatian Korn untuk melihat kearahnya.

Saat mendengar semua ocehan itu, Korn saat itu juga langsung menutup bukunya dan menghela nafasnya kasar. Korn memutar tubuhnya dan menatap In yang sudah tersenyum sangat lebar kearahnya.

"phi aku menyukaimu" ucapnya saat itu juga. In tidak ingin membuang kesempatan saat Korn akhirnya melihat kearahnya. Belum sempat Korn menjawabnya, In menaruh telunjuknya tepat dibibirnya. "ssshhhh, aku tidak menerima penolakan apapun phi, jadi persiapkan hatimu karna kau akan segera jatuh cinta padaku sangat amat dalam"

In mengambil pulpen dari tasnya lalu menarik tangan Korn tanpa berniat permisi sedikitpun.

"In, aku—" In menarik tangan tangan Korn dan menulis nomor telfon ditelapak tangannya.

I Found You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang