KVW(6.)Kemarahan sang kakak

16 1 0
                                    

"Cuman Lo orang yang selalu bikin gue emosi."
Evellyna Jovala Jendra







Happy reading

Gadis itu terbangun dari tidurnya,ia bingung kenapa ia ada di kamarnya?bukankah terakhir tadi ia berada di gerbang sekolah.Dan ia sudah memakai pakaian rumah,oh mungkin tadi sang kakak yang menjemput nya dan menggantinya pikir nya.

Ia pun bergegas turun ke bawah,sepi seperti biasa sang ayah yang sibuk kerja bolak-balik luar negeri,sang Abang yang sekarang masih ikut organisasi dan ikut les karena sebentar lagi ia akan lulus dan si kakak sulung yang mungkin lagi mengerjakan tugas kuliahnya,dan ibu?ia merindukannya.Ia ingin tau seperti apa ibunya, ia juga butuh sosok ibu disampingnya.

Meski ayah dan kedua kakaknya berusaha keras menjadi peran ibu dalam hidupnya tapi tetap saja ia masih kurang,karena ia butuh sosok ibu. Kasih sayang ibu yang ingin ia rasakan,ia berharap suatu saat ia bisa bertemu ibunya.

Memeluknya dan menyatakan bahwa ia sangat butuh ibu disampingnya.

Cleek

Ia lihat sang kakak yang sedang tertidur pulas dengan earphone yang masih bertengger di telinganya, laptop yang masih berada dipangkuan nya,dan posisi tidur yang sangat tidak nyaman dan jangan lupakan keadaan kamar yang berantakan

Terdapat kertas dimana-mana,alat tulis yang berserakan dan laptop yang masih hidup didalam pangkuan nya. Membuat Evellyn menggeleng melihatnya,ia pun bergegas membersihkan kekacauan dan membenahi cara sang kakak tidur.

Agar ia tidur dengan nyaman,ia pun berbisik"selamat tidur kak,gue tau setelah ini Lo bakalan marah banget sama gue,dan makasih perhatian yang Lo berikan ke gue kak,makasih banget,gue sayang Lo kak."ucapnya lirih bergegas keluar dari kamar sang kakak.

Cekleek

Ia pun menutup pintu bersamaan dengan Ejin yang baru pulang dari rapat organisasi.

"Eh bang Ejin ,Lo udah pulang?."tanya Evellyn yang sekedar basa-basi.

"Iya nih,gue mau kekamar dulu pengen mandi udah gerah nih."jawabnya.

"He'eh udah sana,bau banget Lo."ujar Evellyn seraya menutup hidung,yang membuat Ejin terkekeh.

"Iya-iya adiku."ucap gemas seraya mengacak rambut sang adik gemas.

"Bang Ejin ,rambut gue berantakan."gerutunya yang membuat Ejin langsung lari menuju ke kamarnya takut diamuk oleh sang adik.

==========

"Evellyn,evelll Evellyn Lo dimana?."panggil Elody seraya mencari sang adik.

"Lo kenapa sih? teriak-teriak, Mulu dari tadi."ujar Ejin yang kini sedang memakan cemilannya.

"Ini nih gue dari tadi nyariin Evellyn,gue kesel banget lah tadi."jawab Elody.

"Kenapa?."
"Dia tadi pingsan diseko--."ucapan Elody terputus dengan Ejin yang kini beranjak pergi untuk mencari Evellyn.

Dengan tangan yang mengepal,Ejin membuka pintu dengan kasar. Yang menampakkan seorang gadis yang kini tengah membaca buku dengan kaca mata yang masih bertengger dihidung mancung gadis tersebut.

Ejin pun merampas tangan Evellyn yang membuat buku yang Evellyn baca tadi terjatuh.

Ejin pun menarik paksa Evellyn untuk keluar dari kamarnya, Evellyn memberontak merasakan sakit dipergelangan tangan

"Bang Ejin lepasin ini sakit."berontak Evellyn yang membuat Ejin langsung melepaskan genggamannya.

"Sekarang Lo jawab pertanyaan gue?."

"Apa?."

"Bener kata kak Elody tadi Lo pingsan?."tanya Ejin yang membuat Evellyn menunduk.

"Jawab Evellyn."ucapnya penuh penekanan.

Elody yang melihat situasi seperti ini ia pun berjalan menghampiri Evellyn yang kini tengah gugup sekaligus takut, Evellyn pun menatap Elody yang kini tengah mengelus tangannya dengan kasih sayang.

"I--iya."jawabnya gugup.

Ejin yang mengetahui adiknya yang ketakutan pun menghela nafas panjang,dan beranjak pergi dari sana.

Evellyn pun menatap lagi Elody,gadis itu mengangguk tanda mengerti.

Evellyn pun pergi menyusul sang kakak.

"Bang gue minta maaf,bang."panggil Evellyn yang berusaha menyamai langkah besar Ejin.

Ejin pun berhenti"apa?."ujarnya dingin yang membuat Evellyn menelan salivanya.

"Bang g--gue,minta maaf ta--tapikan gue pingsan karena lupa makan--."

"Obat."cicitnya pelan.

Lagi-lagi ejin hanya menghela nafas,ia tak bisa marah kepada adik tercinta. Tapi dia juga khawatir akan keadaan sang adik.

"Oke gue maaffin,yang penting ingat obat Lo."tegas Ejin.

"Ingat jangan lupa makan obat."lanjutnya, Evellyn yang mendengar itu tersenyum lebar dan langsung memeluk Ejin. Ejin hanya terkekeh dan langsung membalas pelukan hangat itu,dari jauh Elody yang menyaksikan itu tersenyum lirih.

Bahagia melihat adik mereka saling menyayangi.

"Coba seandainya bunda ada disini,pasti bakalan sempurna."lirihnya.

~~~~~~~~~

Assalamualaikum semuanya maaf udah lama nggak up ehe.
Sekali lagi maaf yaww.

Biar Yaya semangat up jangan lupa vote dan coment yah.

Bye-bye

Ketos Vs WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang