❝ Baca lah... aku menyayangimu ❞

1.4K 137 48
                                    

Saran, baca sambil putar lagu slow / balad ya biar bisa ngefeel bacanya! Enjoy ⭐

•••

Cup!

Dia mencuri satu kecupan dari bibirku. Seketika wajahku memerah dan bersemu dengan sendirinya. Aku memukul lengan pelaku barusan dengan brutal, " Biasakan untuk meminta izin! "

Jaehyun terkekeh sembari memiringkan tubuhnya menjauh dariku. " Apakah aku akan diberikan sebuah ciuman bila meminta izin? " tanyanya membuatku langsung bungkam.

Mungkin memang tidak akan langsung aku berikan sebuah kecupan begitu saja pada bibirnya bila Jaehyun minta. Tapi tadi itu sangat, astaga aku sampai kehilangan kata - kata.

" Benar kan? Kau tidak akan memberiku sebuah ciuman. Mangkanya aku curi saja, " pria tersebut bersedekap. Menatapku dengan pandangan jahil yang mengesalkan.

" Tapi kan— " belum selesai aku berbicara Jaehyun sudah mengecup lagi bibirku untuk kedua kalinya. Mataku berkedip beberapa kali, melihat itu Jaehyun langsung tergelak dan meninggalkanku sendirian di ruang tengah sendirian hanya ditemani televisi. Jaehyun kembali berkutat dengan komputernya untuk menyelesaikan tugas.

Hah, aku harus menyiapkan banyak hati dan memperkuat kerja jantungku agar tidak mati karena Jaehyun.

Aku menoleh kearahnya. Menatap Jaehyun dengan pandangan yang sulit aku gambarkan lewat kata - kata, terkadang kita hanya bisa merasa tanpa menjelaskan. Dan itu lah yang sedang kualami sekarang.

Kakiku melangkah mendekati pria yang terduduk di atas kursi meja belajar kamarku. Aku berdiri disampingnya, " Kau meminta sebuah kecupan atau ciuman? " tanyaku dengan cepat.

Jaehyun awalnya nampak terkejut, namun tak lama kemudian ia tersenyum miring. Bersmirk tepat di wajahku, dan berhasil membuatku merinding.

Karena tak kunjung menjawab. Aku menempelkan bibirku dan bibir Jaehyun dengan berani. Tubuhku sedikit membungkuk, aku merasakan Jaehyun perlahan yang memulai untuk adegan lumat melumat.

Benakku berteriak keras, aku belum pernah berciuman sebelumnya! Apa yang harus aku lakukan?!

Oh! Aku bisa membalasnya seperti apa yang Jaehyun lakukan kepadaku. Lantas aku melumat bibir itu perlahan, disaat bersaman tangan Jaehyun mengarahkan diriku untuk duduk di atas pahanya. Dan entah kenapa aku menurut. Sentuhan Jaehyun seolah sihir dengan mantra yang sangat kuat.

Kita menautkan bibir untuk beberapa menit saja. Aku melepasnya pertama kali, kedua netraku menatap iris Jaehyun dengan dalam.

Pria hangat itu tersenyum tipis, ia mengusap pipiku perlahan. " Wajahmu selalu merah tapi tak kunjung matang. "

" YAK! "

•••

Tanggal 1 Juli adalah tanggal kelahiranku. Bukan hanya aku saja sebenarnya, mungkin 9 juta orang lainnya juga lahir ditanggal itu.

Sedari pukul 12:00 AM aku sudah mendapat pesan selamat ulang tahun dari beberapa temanku termasuk Jaehyun.

Dan pria yang ku cintai tersebut ingin mengajakku makan bersama di salah satu restoran cepat saji. Kita berangkat terpisah, dan sekarang aku sudah terduduk manis di meja merah dekat jendela dan tengah menanti kehadirannya.

Es krim sundaeku tersisa setengah, entah karena terlalu sering aku makan atau meleleh saking lamanya Jaehyun datang.

Aku mendengus perlahan. Sore ini cukup melelahkan bagiku, sekarang saja mataku sudah kedatangan rasa kantuk.

Kalopsia ⚝ Jaeyong ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat