"Terimakasih tuan. Terimakasih atas ketidak-peduliannya, terimakasih untuk sifat dingin mu itu. Kalau diibaratkan skripsi, menunggumu luluh bisa membuatku menjadi sarjana dua kali Aku mengerti sekarang, ternyata perasaan memang tidak bisa dipasakan."