Sejak kecelakaan itu Aya menolak untuk sekolah lagi. Bahkan untuk sekedar keluar rumah pun Aya tidak mau. Dia tidak siap menerima pertanyaan orang-orang tentang tangan kanannya yang tidak berfungsi, atau sebelah matanya yang berbeda warna. Sejak kecelakaan itu juga Aya terpaksa mengubur mimpinya. Tapi Tuhan ternyata tak ingin Aya menyerah begitu saja. Maka dia mengirimkan seorang laki-laki bernama Matahari untuk membantu Aya mendapatkan lagi keberaniannya.