Setelah hubungannya kandas dengan Aska, satu bulan Livia uring uringan nggak jelas, kadang nangis, kadang suka ngomong sendiri. Sembilan bulan bersama Aska bukan waktu yang singkat, apalagi Aska pernah menjadi kriteria cowok idamannya. Setelah mengetahui bagaimana kelakuan Aska dibelakang Livia, ia kira hadirnya Aska menjadi penyembuh justru malah menambah luka baru, detik itu juga Livia move on dan say good bye sama cowok yang nggak pernah bersyukur punya Livia.
Tepat akhir Juli, bad minton lah yang mempertemukan Livia dengan Fariz, usia mereka memang terpaut 2 tahun. Anggaplah setelah disakiti yang seumuran malah kecantol sama berondong. Padahal, Livia dan Fariz sudah tetanggaan 12 tahun, satu SMP, satu RT pula. Namanya juga jatuh cinta, kalau bisa di planning Livia lebih memilih ngecrushin Fariz dari dulu.
Agustus, menjadi bulan yang paling ditunggu Livia. Berhubung mereka satu RT, maka hanya urusan kepanitiaan lah yang menyatukan mereka dalam ruang yang sama, dan banyak melakukan interaksi. Sudah menjadi tradisi, di lingkungan perumahan Livia kalau Agustus tiba akan diadakan lomba 17-an.
Kebiasaan Livia kalau naksir cowok pasti mencari tahu zodiaknya apa. Leo adalah zodiak Fariz, terkenal sebagai zodiak paling dominan diantara zodiak lain dan memiliki element api, dimana seseorang yang memiliki rasi bintang ini terkenal tegas, cuek, arrogant, ngomong seperlunya, terlihat galak, namun kharismatik, Livia akui itu semua benar benar melekat pada diri Fariz. Apakah Livia ingin menyerah saja? Oh, tentu tidak.
Livia ini kalau sudah jatuh cinta dengan seseorang, dia akan fokus pada satu laki laki itu, meskipun isinya cuma makan hati, atau hilal kepastian tidak terlihat. Livia bukan cegil yang suka ngejar terang terangan, dia benar benar menjaga sang pujaan hatinya lewat doa. Meski terkadang, terbesit dalam hati Livia, saking tidak sabaran dengan cara jalur langit, apa pelet aja ya dedek gemes nya ini, biar notice dan jadi klepek klepek sama Livia.All Rights Reserved