Based on true story Yola kini sudah pakai 3 lapis mantel. Belum lagi baju tebal yang ia pakai. Mungkin hampir 6 lapis jika dihitung. "Aku sama siapa za?" "Sama aku aja nih yuk" "Gak deh sama ilham aja" Melihatnya cemberut, Yola tertawa tipis. Tanpa sadar, Yola telah duduk di bangku motor itu. Reza kini bernafas lega karna kekasihnya tak jadi berboncengan dengan sepupunya sendiri . . Dingin Berbisik Menusuk . Mungkin itu yang Reza rasakan. Selapis baju dan jaketnya tak akan mampu menahan dinginnya puncak. Yola yang berlapis lapis bak kue bolu saja masih kedinginan, apalagi dia. Ia meniup dan mengusap tangannya berulang kali. Kurasa tangannya mulai membeku akibat cuaca dingin pagi itu, ditambah hujan pula. "Za, liat tangannya" "Apa?" "Tangan" "In..." PLUKK sarung tangan Yola berpindah ke Reza. "loh kok?" "biar ga kedinginan. Kamu satu aku satu. Biar setengah setengah dinginnya HAHAHHAHA" Deg Reza tertawa melihat tingkah Yola yang tak bisa di tebak itu "eh awasss zaa...."