2. First Encounter

2.3K 299 17
                                    

"Sial, kalau bukan karena Jimin hyung sakit, tak akan ku pijakkan kaki ini di perusahaan Ayah. Bisa bisanya dia pingsan karena Alergi. Dia kan sudah 25 tahun. Masih saja ceroboh. Aku jadi harus susah payah membantunya menyiapkan berkas untuk diselesaikan di rumah sakit. Memangnya dimana sekretarisnya. Kenapa dia malah menyuruhku" gerutu Jungwon sembari memasukkan berkas berkas yang diminta kakaknya ke dalam ransel.

"Ah benar, bibi Liana tadi membawakan aku bekal. Aku sampai lupa. Haruskah aku makan siang dulu sebelum pergi ke rumah sakit? Aku sangat lapar" Ucap Jungwon masih bermonolog dengan dirinya sendiri.

"Baiklah, selesai" ucapnya sambil mengenakan kembali ranselnya

"Dimana aku harus menyantap bekal dari bibi? Haruskah aku ke kafe Jimin hyung saja? Kurasa itu bukan ide yang buruk" Lanjut Jungwon yang tidak berhenti bermonolog dalam hatinya sembari keluar dari BELIEVE Company.

Jungwon membuka pintu kaca kafe Min's Chocolate and Pastry lalu segera memilih tempat duduk paling pojok yang jauh dari keramaian. Ya, Jungwon benci keramaian. Kalau saja bukan karena rasa laparnya yang sudah tak bisa ditahan dan rasa terimakasihnya kepada bibi Liana yang telah membawakannya bekal, mungkin dia akan memilih langsung ke rumah sakit lalu secepatnya kembali ke apartemen pribadinya dan membuat ramen kesukaannya. Dia memang hanya akan pulang ke rumah kalau hari sudah benar benar malam. Dia terlalu malas bertemu sang Ayah. Sang Ayah bahkan tak tau bahwa anak keduanya itu memiliki apartemen pribadi.

Sebenarnya itu kado dari Jimin. Saat ulang tahunnya yang ke 19, Jimin berjanji akan memberikan apapun yang Jungwon inginkan asalkan Jungwon mau untuk mulai belajar menerima Jimin sebagai kakak tirinya.

Jimin sangatlah tulus kepada Jungwon. Namun Jungwon sulit menerima Jimin karena sang Ayah memang tidak pernah menceritakan apapun mengenai Ibu Jimin yang tiba tiba dikenalkan sebagai calon ibu tirinya 2 tahun yang lalu.

Saat itulah kemarahan besar Jungwon muncul. Bagaimana bisa sang Ayah mencari pengganti almarhum ibunya dalam rentang waktu hanya 1 tahun. Bukankah itu keterlaluan?

Namun seiring berjalannya waktu, proses pendewasaan pun merubah jalan pikirnya. Ia mulai sadar bahwa Jimin sebenarnya juga tidak ada kaitanya dengan keputusan ayahnya. Oleh karena itu Jungwon mulai menerima Jimin sebagai kakak tirinya, dan menerima tawaran kado darinya.

Saat itu Jungwon hanya ingin dibantu mencari rumah kontrakan dan pekerjaan sampingan agar ia bisa sedikit memiliki kesempatan untuk menghindari presensi Ayahnya. Dia mengatakan pada Jimin, setidaknya rumah kontrakan dan pekerjaannya itu nantinya bisa menjadi pelariannya saat ia sedang suntuk di rumah sang Ayah.

Ya, Jimin memang anak konglomerat. Sama seperti Jungwon. Apalagi sekarang dia bekerja di BELIEVE Company, permintaan Jungwon itupun tentu tidak memberatkannya sama sekali. Dan alih alih mencarikan rumah kontrakan, Jimin justru membelikan unit apartemen untuk Jungwon.

Jimin mengatakan pada Jungwon, jikapun ia ingin sejenak melarikan diri dari sang Ayah, ia harus menggunakan waktu itu dengan baik. Dia perlu tempat yang nyaman untuk beristirahat, dan memanfaatkan waktunya untuk belajar. Bekerja bukanlah hal yang tepat untuk remaja seusianya. Karena itulah Jimin tidak mengizinkan Jungwon untuk bekerja.

Karena kesungguhan Jimin itu, Jungwon menjadi semakin yakin bahwa Jimin memang ingin memperbaiki hubungan mereka. Jimin bahkan benar benar merahasiakan apartemen yang ia berikan untuk Jungwon dari telinga Ayah dan Ibunya. Jungwon tak ingin Ayah dan ibu tirinya mengetahui bahwa dia kini memiliki apartemen untuk 'kabur' dari rumah setiap kali pulang sekolah, dengan alasan mengikuti club ekstrakulikuler atau belajar kelompok.

Meninggalkan cerita tentang Jimin dan Jungwon, kini kita kembali pada Jungwon yang sedang berada di kafe Min's Chocolate and Pastry.

Berselang 2 menit setelah Jungwon mengeluarkan bekal dari bibi Liana dan mulai menyantapnya dengan perlahan, seorang gadis berparas cantik dengan mata bulat yang mengenakan seragam kafe Min's Chocolate and Pastry mendatanginya.

YOUR EYES TELL || YANG JUNGWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang