|COMPLETED|
❝baby, joy blossoms in the pain❞
ft. lee minhyuk-kim yerim-etc. ✧
-----
end : march 1, 2021
highrank ˚⋆.
#1 let (02/1/21)
#1 let (04/3/21)
#1 redvelvetyeri (22/1/21)
#1 leeminhyuk (22/1/21)
#2 leeminhyuk...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Apa yang penting di dunia ini?
Kebahagiaan?
Oh tidak tidak, langsung saja.
Bentuk konkritnya adalah . . . uang.
Bentuk abstraknya adalah . . . kepercayaan.
Aku tidak yakin dia kakakku.
Namun, pemikiran itu malah terpatri di otaknya. Dia, pemuda yang mematung di ambang area dapur. Bermonolog dalam benak, sedang maniknya tak terlena dari paras wanita yang belum sempat menengok kehadirannya.
Jam terus berdetak, memenuhi ruangan pengap sebab musim panas.
"Oh, Jeno-ya, bisa kau bawakan ini?"
Akhirnya angin malam yang melintasi sela kusen melayangkan aura eksistensi si pemuda. Tersadar, ia pun setuju dan melangkah mendekat ke meja dapur. Mengambil dua mangkuk lauk di sana. Lantas tumitnya berputar untuk berjalan pada area televisi.
Sedang wanita tadi telah lebih dulu sampai.
Dia—Kim Yerim—duduk di salah satu sisi bangku, bergabung dengan satu pemuda lagi yang selesai menyusun sendok dan sumpit, Jaemin.
"Malam ini akan hujan?" ucap wanita itu sembari menyimak warta televisi.
Jaemin yang tengah menyuapkan nasi pun mengangguk. Ah, pantas saja suhu sedang memanas detik ini. Mungkin jadi gumpalan serat awan diam-diam menyerap lautan.
"Kakak akan tetap bekerja?" tanyanya kemudian.
"Tentu saja."
"Jangan lupa payung," kali ini Jeno menyahut.
Yerim mengangguk dengan senyumnya. Lantas mulai menyantap sup bagiannya—yang tanpa siapapun tahu kuah mendominasi daripada isi.
Makan malam sederhana di rumah yang sederhana pula. Petak kecil berisi tiga bilik dan dapur yang terhubung dengan ruang televisi. Beruntung ada satu sofa panjang di sana, sebagai sekat.
Namun, jangan tanya kehangatan—dalam artian fiktif—di dalamnya.
Bahkan sinar mentari di musim panas mungkin jadi terkalahkan.
Bahkan pijar keemasan lunar mungkin jadi terlenakan.
