11

12.7K 1.2K 13
                                    

Pertemuan keluarga Djung dan Adinatha malam ini di rumah keluarga adinatha.
Naya udah keliatan baik baik saja.
Hari ini beberapa kerabat nya juga ikut berkumpul, termasuk kakek dan nenek nya. Selain untuk menjenguk Naya mereka juga mendengar akan ada pertemuan keluarga adinatha ningrat dengan keluarga djung.

"ayah kayak nya kak Jen udah di depan" ucap Naya.

"Biar bunda yang buka pintu" Windy pergi meninggalkan ruang tengah.

"raden ayu nya Oma sini dulu" Naya langsung menghampiri Oma nya.

"Kenapa gak milih jodoh yang dari Jogja? Yang masih ada kerabat? Dari solo loh juga ada yang mau ngelamar Raden ayu"

Sudah Naya duga. Ini akan di pertanyakan oleh Oma nya. Ayah dan ibu nya tak pernah keberatan. Naya bebas memilih pendamping hidup.

"Oma, Nay sayang sama kak Jeno" ucap Naya dengan mata memelas.

Oma nya menghela nafas.

"Mau gimana lagi toh Raden ayu udah terlanjur" ucap Oma nya

"Oma jangan marahin Naya Oma" Naya memeluk Oma nya

"Oma gak pernah bisa marah sama Raden ayu" mungkin Oma Naya harus merelakan Naya dengan berat hati mengiklaskan naya dengan orang di luar kerabat nya. jaman juga sudah berubah.

Keluarga djung sudah duduk di ruang tengah. Tadi bi Lastri sudah membawakan minuman dan camilan.

Kedua kepala keluarga --termasuk Oma naya sudah membicarakan masalah tanggal pernikahan.
Sedangkan Naya dan Jeno hanya saling mengunci pandangan mereka.

"Gak bakal ilang kok. Jangan diliatin terus" bisik aji pada Naya.

Naya mendelik.

"Jadi gimana kalian berdua gak keberatan?" Tanya Jeffrey

"Eeh??" Kedua nya ternyata sama sama tak menyimak obrolan itu.

"Gimana yah?" Tanya naya

"Oma udah ngeliatin tanggal baik, dan paling deket adanya 1 bulan abis Raden ayu wisuda. Gak apa apa kan?" Tanya Oma naya

"Gak apa apa Oma" ucap kedua nya.

"Pake adat Jawa gak apa apa ya?" Tanya Oma naya

"Bisa 2 adat juga kalau misalkan Jeffrey keberatan" usul yuda

"Oke yud mungkin 2 adat ya, biar nanti di Jakarta sekalian resepsi nya"

"Iya kita gak keberatan kok"ucap windy.

Selesai makan malam keluarga djung pulang. Naya juga udah balik ke atas. Namun ia tak menuju kamar nya.
Ia memilih untuk mengunjungi kamar bunda nya

"Bunda Naya masuk"  Naya masuk ke kamar serba putih itu.

"ayah mana Bun?"

"Nganter Oma pulang"

"Oma gak nginep?"

"Enggak kak, kakak kenapa? Sini cerita sama bunda" windy tau sedari tadi Naya terlihat gelisah

Naya berbaring disamping windy, dan memeluk pinggang bunda nya

"bunda, Oma gak suka ya Naya nikah sama kak jeno?"

"Suka gak suka yang penting kakak bahagia kan? Kakak yang jalanin. Lagipula Oma gak menentang jadi Kakak aman" ucap windy.

"Bunda dulu gimana?" Naya tau ibu nya juga bukan orang Jogja. Bahkan masih ada keturunan Chinese.

"Jujur bunda gak pengen kak ceritain ini ke anak anak bunda, Kakak pasti tau gimana keluarga kita menjunjung tinggi adat terutama Oma. Waktu itu Oma masih muda, pernikahan kita ditentang karna ayah udah dijodohin sama orang lain. Tapi ayah keras kepala dan tetep maksa nikahin bunda, kakak tau kan gimana pernikahan tanpa restu?"

My LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang