12

13.3K 1.2K 81
                                    

Upacara siraman Naya akan dimulai. Cewek itu begitu gugup di ruang make up nya.

"Keluar yuk Raden ayu" ucap bunda nya.

Rasanya masih aneh orang orang memanggilnya begitu. Tapi mengingat hari ini upacara formal Naya harus terbiasa dengan nama lahir nya.

Setau Naya hari ini adalah hari siraman nya. Karena besok ia akan menikah.

Setelah sungkem kesemua sesepuh keluarga termasuk orang tua nya.
Naya duduk di kursi yang di sediakan.
Untuk siraman.
Entah kenapa ada rasa sedih di hati Naya kali ini.
Mendadak dia tak ingin meninggalkan rumah.
Sampai di air siraman ke 7 Naya masih larut dengan pikiran nya sendiri.

"Raden ayu?" Tanya Yuda.

"I-iya yah?"

"Ayo udah selesai ganti baju"

Naya digendong kedua orang tua nya. Untuk berganti pakaian lagi.

Setelah semua rangkaian acara siraman dan beberapa upacara lain nya.
Naya tinggal di sebuah kamar, yang hanya boleh dikunjungi ibu dan kerabat wanita nya sampai tengah malam nanti.

"Bunda?" tanya naya

"Iya anak bunda?"

"Gak mau pisah" rengek naya

"Kan bisa sering sering pulang. Udah gak boleh sedih"

"Kak Jeno nanti malem kesini ya Bun?"

"Iya ngasih seserahan, tapi gak boleh ketemu. Udah tradisi. Pamali nanti kalo dilanggar"

"Iya deh bun" Naya dengan muka lesu nya.

"Iya deh bun" Naya dengan muka lesu nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ma? Kak Jen udah dateng?" Tanya Naya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ma? Kak Jen udah dateng?" Tanya Naya.

"Udah di luar."

Naya cuma mengangguk

"Kak ada titipan dari aji"

Naya mengambil kantong kresek hitam itu.

"Aji relain loh muter ke tempat martabak langganan kakak dulu"

My LectureWhere stories live. Discover now