Naiara mahasiswa semester akhir yang sedang enjalani skripsi yang berakhir jatuh dalam pesona dosen pembimbing nya.
Nomin GS.
#1 di fakechat 14/1
#1 di twitter 5/3
#1 di genderswitch 20/1
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kakak kok bisa gini sihh?" Naya memijat pelan tengkuk Jeno.
"Udah tidur aja lagi yang, masih jam 5"
"ya tetep aja sini isiin minyak kayu putih dulu" Naya membalurkan minyak kayu putih di leher dan dada Jeno.
"Udah enakan belum kak?"
"Udah yang tapi masih lemes" ucap jeno
Naya menumpukan 2 bantal jeno
"tidur lagi ya kak, gak usah kerja Naya udah ijin ke papa" ucap Naya.
Jeno mengangguk lemas. Lalu mulai memejamkan matanya.
Naya beranjak keluar kamar. seperti biasa ia melakukan rutinitas nya membuat sarapan. Logan hanya makan makanan yg ringan di pagi hari. Dia tak bisa diberikan nasi Jadi Nana harus membuat pancake untuk anak itu. Dan jangan lupa, bubur untuk suami kesayangan nya.
Naya berkutat di dapur menyelesaikan pancake nya baru kemudian membuat bubur. Ia mengecilkan api kompor kemudian memilih untuk membangunkan logan
"Sayang nya ibu? Bangun dong"
"5 menit Bu"
"Ayo sarapan dulu nanti pancake nya dingin"
"Kan libur Bu mau bangun siang"
"Ayo sarapan temenin ibu" ucap Naya.
Akhirnya logan mau bangun dengan muka bantal nya.
"Ibu makan pancake juga?"
"Iya biar cepet"
"Ayah gak sarapan? Udah ke kantor ya Bu?"
"Ayah sakit sayang, masih istirahat di kamar"
"Kok bisa? Kemarin biasa aja"
"Gak tau masuk angin kayak nya"
Logan mengangguk kemudian menyelesaikan makan nya dengan cepat.
"Bu? Mana bubur nya ayah? Biar logan yang bawa"
"Itu di mangkok, awas panas pake nampan bawa nya" ucap naya
"Okay ibu"
Logan masuk ke dalem kamar orang tua nya, Jeno nya masih tidur.
"Ayah"
"Bangun yah"
Logan membangunkan ayah nya sepelan mungkin
"ayah sarapan dulu nanti bobok lagi"
"Ehh logan?"
"Hmm makan dulu"
"Ibu mana?"
"Masih makan yah. Udah ayah makan aja"
Jeno berusaha memasukan bubur itu namun apalah daya. Mual nya makin parah Ia berlari lagi ke toilet dan memuntahkan isi perutnya.
"Masih gak bisa makan ayah nya?" Tanya Naya yang baru masuk kamar
