JAN 2| Part 7

867 95 20
                                    

Dokter yang menangani Kia mendiagnosa bahwa anak kedua mereka mengalami hilang ingatan atau amnesia global sementara. Apa itu amnesia global sementara?

Amnesia jenis ini masih belum bisa dimengerti sepenuhnya. Namun, kehilangan ingatan yang terjadi pada kondisi ini biasanya bersifat ringan dan sementara. Saat mengalami amnesia ini, penderita akan merasa bingung atau gelisah yang hilang timbul dan berulang.

"Sekarang bunda bisa lihatkan, Kia amnesia" ucap ayah mereka tak bisa lagi menahan emosi saat mendengar penjelasan dari dokter.

"Ini akibatnya bunda selalu mengiyakan kemauan mereka. Bunda tuh kurang tegas!" Sambung Agri semakin murka

"Mas, aku mengiyakan kemauan mereka karena aku dulu pernah tau rasanya dikekang. Kamu gak pernah tau apa yang dirasakan seorang anak jika keinginan mereka gagal dan harus menuruti perintah orang tuanya, semua harus dijalani secara terpaksa". Dewi jadi teringat flashbacknya yang orang tuanya lakukan kepadanya dulu.

"Tadi aku udah coba menghalangi mereka, tapi ucapanku tak diindahkan. Jangan kamu pikir aku dirumah leyeh-leyeh dan gak peduli dengan anak-anak kita mas, salah besar kamu. Jangan pernah menuduh orang tanpa bukti!" Ucap Dewi masuk kedalam ruangan Kia. Agri terdiam sambil mencari tempat duduk untuk menenangkan pemikiran jeleknya yang habis ia tumpahkan ke istrinya.

Flashback off.

Pandangan keluarga Fairuz langsung beralih menatap Kia yang masih berusaha mengingat memori tentang keluarga ini. "Dek, kalau nggak ingat jangan dipaksa" ucap Gio memperhatikan Kia

Fairuz tak percaya bahwa selama ini ia memaksa Kia mengingat masa kecil mereka. "Kia. Abang minta maaf, abang tidak tau kalau selama ini kamu amnesia" sesal Fairuz langsung berjongkok didepan Kia duduk.

Kia mengangguk memaafkan Fairuz "Bukan salahmu Fai, salah kami yang tidak terbuka kepada kalian" sambung Gio

"Mulai sekarang Kia panggil mama ya, begitu juga dengan papanya Fairuz" sahut Ulfa sang calon mertua Kia.

"Iya ma" jawab Kia

"Kalian istirahat dulu, kan habis menempuh perjalanan jauh" ucap Ulfa melihat Kia kelelahan

"Tante," panggil Ira

"Iya, kenapa Ira"

"Kalau mau ke Bukit Tinggi berapa jam lagi dari sini?" Tanyanya tujuannya ikut bersama Kia dan Fairuz ingin berlibur ke kota itu.

"Sekitar 5 jam gitu, Ira mau kesana" tawar mama Fairuz

"Hehe iya tante"

"Lusa tante kesana, Ira mau ikut?" Tawarnya lagi membuat Ira kegirangan, gadis itu langsung mengangguk.

"Oke. Ira sudah punya pacar atau calon?" Gadis itu mendadak terdiam sepi ketika ditanyai tentang pacar alias laki-laki.

"Hahaha.. boro-boro pacar tan, belajar mulu Ira mah" sambung Gio sambil mengontrol kekehan tawanya yang membuat Ira semakin kesal dengannya.

"Dari pada abang jemput cewek di depan gang" jawab Ira mengada-ngada supaya Gio kalah adu mulut dengannya.

"Gio, Ira sudah. Nanti Ira, tante kenalin sama anak teman tante, kebetulan anaknya baru pulang semalam dari Medan" ucap Ulfa membuat Ira berpikir yang tidak-tidak.

"Bau-bau perjodohan di kehidupanku, mulai tercium." - batinnya

"Aseekkk, cari jodoh di kota orang" ejek Gio

"Biar beda" jawabnya menatap kesal sang abang.

****

"Hei, sibuk terus" ucap Fairuz mendapati Kia yang sedang mengerjakan sesuatu di handphonenya.

Jodohku Abdi Negara 2 | HiatusWhere stories live. Discover now