9

1.2K 313 59
                                    

"Semalem Soojin ngechat gue masa," curhat Winter saat sedang memakai helm. Gadis itu melirik pantulan dirinya di spion motor Jaehyuk. Hari ini, Hyunsuk dengan berlapang dada berangkat naik ojol, walau bayarnya pakai uang Jaehyuk. Agar usaha saudara sepupunya bisa lancar, Hyunsuk rela berkorban.

Winter mendekatkan kepalanya ke arah Jaehyuk. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Jaehyuk sudah paham. Pemuda itu segera membantu mengunci helm Winter sambil bertanya, "Kenapa? Dia minta lu jauhin cowoknya? Kayak di sinetron-sinetron gitu?"

Winter menggeleng. "Enggak, tuh. Dia malah minta maaf ke gue. Katanya dia nggak enak ngerasa egois gitu. Padahal, kan, terserah dia ya, mau jadian sama siapa aja."

"Kaga usah sok bijak, sok kuat gitu. Lu juga sakit hati, kan, ditinggal jadian sama gebetan satu tahun lu itu," balas Jaehyuk.

"Jujur, iya sih. Ih, kenapa susah banget mau bohong di depan lo? Lagian siapa yang enggak sakit hati kalo gebetannya jadian sama orang lain?" cerocos Winter seraya naik ke atas motor Jaehyuk.

"Udah? Pegangan," perintah Jaehyuk. Winter menurut, gadis itu melingkarkan tangannya pada perut Jaehyuk.

"Jangan ngebut," cicit Winter. Gadis itu pernah berkata kalau ia tak suka naik motor yang jalannya terlalu cepat. Winter lebih suka yang jalannya agak pelan, supaya gadis itu bisa merasakan angin yang membelai wajahnya saat di tengah perjalanan.

Jaehyuk hanya terdiam dan langsung melajukan motornya tanpa banyak bicara. Motor supra itu akhirnya memasuki area sekolah. Banyak tatapan mengarah pada kedua manusia yang menaikinya. Karena biasanya yang menaiki motor itu ada tiga, tapi hari ini hanya dua. Tentu saja gosip-gosip mulai menyebar, tentang kedua murid yang kini sedang berdiri berhadapan di samping motor Supra.

"Bisa nyopot helm kaga?" tanya Jaehyuk.

Winter menggeleng. "Susah nyopotnya. Bantuin," ujar gadis itu memelas. Ia kemudian memajukan kepalanya kepada Jaehyuk. Pemuda itu membantu Winter melepas kunci pada helm Winter.

"Udah noh."

"Rambut gue berantakan banget nggak?" tanya Winter.

Tangan Jaehyuk terulur, kemudian mulai merapikan rambut Winter yang agak berantakan setelah melepas helm. "Udah kaga berantakan."

"Saatnya gas ke kelas!" ujar Winter bersemangat. Gadis itu berlari pelan sambil melompat kecil, diikuti Jaehyuk yang berjalan santai di belakangnya.

"Pagi, teman-temanku. Mataharinya bersinar cerah banget ya," kata Winter sesampainya di kelas. Ucapan Winter sontak menimbulkan kecurigaan bagi beberapa siswa yang memperhatikan tingkah anehnya.

"Lo kenapa dah bahagia amat? Abis menang giveaway?" tanya Somi.

Hyunsuk menanggapi, "Lah lu kok sendirian? Sepupu gua mana?"

Winter menoleh ke arah pintu dan tidak menemukan sosok Jaehyuk di belakangnya. "Lah, iya. Sepupu lo mana? Kok ilang?"

"Mana gua tau. Kan dia berangkatnya bareng lu, kenapa malah nanya balik ke gua? Gimana dah," sahut Hyunsuk.

"Ya, tadi orangnya ada di belakang gue. Sekarang i- eh, itu dia orangnya!"

Tak berselang lama, Jaehyuk muncul dari ambang pintu. Pemuda itu mendekati Winter dan berjalan melewati gadis itu. Tanpa sepengetahuan anak lain, Jaehyuk diam-diam menyalurkan sekotak susu rasa karamel kesukaan Winter pada tangan gadis itu.

"Eh?" Winter menatap sekotak susu di tangan kanannya, kemudian beralih menatap Jaehyuk yang sudah duduk di bangkunya.

Winter segera duduk di bangkunya dan mengambil ponsel di dalam tas bagian depan. Gadis itu mengetikkan sesuatu, lalu menutup kembali ponselnya.

Winter
Makasih!!!!

Lomba agustusan akan dimulai setelah apel pagi. Seluruh siswa XI MIPA 4 sedang berkumpul di dalam kelas, bersiap-siap untuk berganti pakaian dari seragam OSIS jadi kaos olahraga dan training.

"Gue barusan ke kantin lewat kamar mandi. Rame banget buset. Kayak antrean sembako," kata Ryujin bercerita panjang lebar.

"Mana ada orang ngantre sembako di kamar mandi?" sahut Beomgyu.

"Ini ganti baju di dalem kelas aja boleh gak, sih? Gila, kelamaan nunggu antrean. Keburu lombanya mulai," sahut Somi yang mendapat toyoran pelan Denise.

"Banyak anak cowok anjir."

"Pada keluar lah. Biar anak cewek duluan yang ganti baju. Anak cowok mah mau ganti baju di tengah lapangan juga gapapa. Malah nanti dedek gemes mereka pada kesenengan," kata Somi.

"Buset. Walau kadang kita kaga punya malu, tapi masih punya harga diri. Sekate-kate aja lu nyuruh ganti baju di tengah lapangan," sahut Jaehyuk.

"Winter, Jaehyuknya nakal!" adu Somi yang langsung berlari kecil ke bangku Winter. Sementara orang yang dipanggil sedang asyik bermain gim salon rias di ponselnya.

"Aduh, bentar. Lagi enak-enak mencetin jerawat pelanggan gue, nih!" sahut Winter tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel. Somi memiringkan kepalanya untuk melirik ke layar ponsel Winter.

"Ya ampun, ini mah kayak mainan gue jaman SD. Pas masih bocil sukanya ke warnet buat main ginian. Ada game masak-masak juga," ujar Somi.

"Itu, kan, lewat website. Ini aplikasi. Udah beda jaman, makin canggih dong." Winter memamerkan salah satu game kesukaannya.

"Eh, lo suruh si Jaehyuk sama anak cowok buat keluar kelas dong. Anak cewek pada mau ganti baju di kelas."

"Di kelas? Bareng-bareng gitu?" tanya Winter membulatkan kedua matanya.

Jaehyuk tiba-tiba ikut menanggapi, "Udah Som, kaga usah diganggu anaknya. Biarin aja anak kecil kesayangan bunda lagi main game. Ntar gua sama anak-anak bakal keluar, tapi entar dulu. Masih gerah, mau ngadem."

Somi menoleh ke arah Jaehyuk, kemudian mengacungkan kedua jempolnya. "Gitu kek daritadi. Masa gue kudu gangguin Winter dulu baru lo ngomong."

Somi lalu pergi meninggalkan Winter yang masih mencerna ucapan si gadis blasteran. Winter menoleh ke arah Jaehyuk, seraya memasang wajah berharap akan dapat jawaban dari pemuda itu. Tapi, Jaehyuk malah menyuruhnya untuk kembali bermain game saja.

Apa coba maksudnya ganti baju bersama di kelas? Terus apa juga hubungannya sama Jaehyuk?

°°°

dapet salam dari mba winter ✌

dapet salam dari mba winter ✌

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
adore you | jaehyuk winterTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon