①② ≫ Cruel fate

282 19 0
                                    

Sepasang mata mengerjap pelan karena cahaya lampu terlalu terang untuknya yang baru bangun dari 'tidur' nyenyaknya. Ia melirik ke kanan dan kiri, ruangan putih dengan bau obat-obatan yang menyengat. Dapat ia simpulkan bahwa kini ia di rumah sakit.

"Jimin, kau sudah sadar? "

Suara itu, Jimin mengenalinya. Sontak ia menolehkan kepalanya menghadap sumber suara, Yoongi berdiri di samping kanannya. Ia berpaling ke kiri, didapatinya sosok namja yang selama ini di khawatirkannya. Namja itu memeluk Jimin, tidak terlalu erat karena ia sadar hyung-nya baru siuman.

"Jungkook-ah bagaimana keadaanmu? " Jimin bertanya dengan suara pelan dan serak.

"Hyung, lihatlah dirimu sendiri. Jangan khawatirkan aku, aku baik-baik saja. " isakan kecil terdengar.

Jimin mengelus punggung Jungkook perlahan. Ia tahu, Jungkook pasti cemas akannya.

"Hyung, jangan lakukan hal konyol lagi! Hiks " Jungkook sedikit meninggikan suaranya walau diakhiri dengan isakan kecil yang mengakhiri kalimatnya.

Jimin tak menjawab, ia tersenyum. Senyum teduh yang dapat menenangkan Jungkook namun membuat sesak dada pemuda Min, ia bahkan hanya meliriknya sekilas tadi.

Taehyung sepertinya paham dengan suasana yang sedang terjadi, "Jungkook-ah, kami akan keluar. "

Tak ada jawaban, Taehyung memakluminya. Mungkin Jungkook terlalu bahagia melihat hyung-nya siuman. Ia tersenyum kecil, kemudian berlalu pergi dan tak lupa menarik tangan pemuda Min yang tampak seperti patung hidup.

Keduanya telah pergi, kini tersisa Jimin dan Jungkook di dalam ruang inap itu. Jungkook melepas pelukannya, ia menatap Jimin dengan mata sembabnya.

"Hyung, jangan seperti itu lagi. Kau mau meninggalkan ku sendiri, huh?"

"Maafkan aku, Kookie. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. " tangannya ia bawa untuk mengusak surai Jungkook gemas.

Jungkook tidak peduli akan rambutnya yang berantakan karena ulah Jimin, ia malah mengacungkan jari kelingkingnya.

"Promise? "

Jimin tersenyum kecil, ikut menautkan jari mungilnya dengan jari yang berukuran lebih besar milik Jungkook. Pinky promise.

"I'm promise. "

Jungkook tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi kelincinya yang manis. Melihat Jimin yang merentangkan kedua tangannya membuat Jungkook bangkit dari duduknya lalu memeluk Jimin erat.

◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

Jimin senang karena dirinya diperbolehkan pulang hari ini walau dengan syarat harus beristirahat seharian di rumah. Jimin tak mempermasalahkan hal itu, ia sudah senang dengan hanya keluar dari rumah sakit karena ia takkan mencium bau obat-obatan tak sedap lagi.

"Jimin"

Jimin menoleh, didapatinya namja Min dengan balutan jas rapi. Ia bertanya-tanya, ke mana suaminya akan pergi? Bukankah Yoongi sudah berjanji akan menemaninya seharian ini?

"Aku dan Taehyung akan ke luar kota, hanya tiga hari. Kau bersama Jungkook selama aku tidak ada, hm. "

Jimin masih diam, sementara Yoongi menghela napasnya pelan. Jimin memang mendiami Yoongi sejak di rumah sakit hingga kini. Berulang kali Yoongi mencoba mengajak Jimin berbicara, menyahuti ucapannya juga menanggapi kelakuannya, seperti sekarang ini.

αм ι ωяοиg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang