cinta pertama

370 30 0
                                    

Aritha pov.

Dan akhirnya gue harus pergi dengan Bayu yang sok perhatian. Rasanya dia ngin mencekik lehernya itu biar langsung pergi ke neraka.

Baru saja dapat gebetan cowok, eh malah di usir sama Bayu. Bayu itu ibarat lintah yang selalu nempel mulu, gak bisa lepas apalagi menghisap jiwa raga gue yang udah mau gila gara gara dirinya.

Ya Tuhan, gue mohon pertemukan gue dengan oppa ganteng. Gue rasanya pengen kabur dari genggaman Bayu.

"Bay, gue mau keluar. Lu diem, jaga rumah." Perintah gue.

Gue dan Bayu memang berada di apartemen milik Sapta. Dan pemiliknya lagi kencan sama pacarnya, adiknya malah di tinggal sama Bayu curut.

"Kemana?" Tanya Bayu penasaran.

"Mau beli makanan, entar gue bawain lu." Ujar gue dengan alibi membeli makanan.

"Oh, ya udah. Jangan cari cowok lain, kita kan mau nikah." Peringatnya.

"Idih, siapa juga yang mau nikah sama lu." Cibir gue dengan tampang bete.

"Gue denger ya mbak." Ujarnya.

"BODO AMATTTT."  Gue langsung lari dan keluar dari apartement dengan tawa tak henti hentinya.

Author pov.

"Dasar tuh bocah bikin gue makin sayang.. Eeakk. Cocok nih jadi raja gombal, hahaha."  Ujar Bayu lalu melanjutkan dirinya menonton film.

Lain tempat, Ari kini sudah berada di tempat makan yang menurutnya menarik.

Duduk di pojokan dengan jendela kaca yang dapat dia lihat orang orang berlalu lalang.

"Mau pesan apa mbak?" Tanya seorang pelayan pria.

Ari menoleh memperhatikan pelayan itu, betapa terkejutnya dirinya saat melihat pria tersebut.

Pria tampan dengan memakai stell pelayan, hidung mancung, dan terlihat friendly. Tipe Ari banget tapi melihat dirinya, Ari merindukan teman lamanya dan cinta pertamanya.

"Oh i..iya.. Es krim 1 saja. Nanti aku pesan makanannya." Jawabku ramah.

"Baik, tunggu sebentar." Dia pun pergi mengambil pesenannya. Terlihat bahwa hanya ada koki dan dirinya yang bekerja disini. Apalagi pelanggannya cukup ramai.

"Gue yakin itu lu. Gue harus pastikan." Gumamnya meyakinkan.

Selang beberapa saat, dia kembali dengan membawa pesenan milik Ari.

"Ini dia, silahkan dinikmati. Jika ingin tambah bisa panggil saya." Ujarnya ramah.

Saat dirinya ingin kembali, Ari memanggilnya.

"Jhope, lu lupa sama gue?" Ari memanggil cowok ini, teman lamanya yang tanpa kabar dan pergi begitu saja. Dan kini dirinya bertemu lagi walau cowok tersebut sudah berubah.

Jhope membalikkan badannya, tampak dirinya tersenyum dan langsung memeluk Ari.

Ari merasakan kerinduan diantara mereka walau dirinya hampir lupa dengan Jhope.

10 tahun mereka tak bertemu, teman SD yang selalu bersama dan bermain bersama.
Cinta pertama Ari dan cinta pertama Jhope. Sungguh kisah yang mengharukan.

"Gue kangen sama lu jhope. Kenapa lu tega tinggalin gue? Gue salah apa?" Paraunya.

"Maafin gue Riri, gue cuma gak mau buat lu sedih saat gue pergi. Tapi gue salah, maafin gue ri." Lirihnya dan kini mereka saling berhadapan, senyum terpatri di bibir mereka berdua.

"Kok nangis sih. Ulululu Ririnya jhope nangis ternyata hahaha." Guraunya.

"Hiks.. Gue gak nangis, cuma... Terharu aja sih." Ujarnya.

" Duduk dulu, es krimnya cair tuh ih kasihan banget sih." Candanya.

"Hahaha, dasar kau. Masih aja kayak dulu ya, suka bercanda." Tawanya.

"Apapun gue lakukan asal lu bahagia Aritha." Ujarnya tulus.

"Dan gue berharap lu gak bakalan pergi lagi." Ucap Ari tulus.

Inilah alasan dirinya tidak bisa membuka hati untuk Bayu, dirinya masih belum bisa move on dari cinta pertamanya.

Jhope lah yang bikin dirinya bahagia waktu kecil dan membuat dirinya bisa melupakan masalanya walau sebentar.

"Gue gak janji. Tapi gue berharap ucapanmu bisa terwujud."

'Deg
Apa maksud ucapannya itu, seperti orang yang ingin pergi jauh darinya.

"Oh ya, ini cafe gue. Lu harus cobain menu terbaru di cafe ini. Chef masakin menu terbaru ya." Ujarnya dan di anggukin langsung oleh chef nya.

'Lu kayak mengalihkan pembicaraan jhope, tapi gue maklumi itu.' batin Ari.

"Sejak kapan lu punya cafe? Gue juga punya sih, yahh cuma cafe minuman." Ujar Ari menimpali.

"Udah lama dan gue mau cari penerus gue dulu biar bisa tenang hidup gue." Ucapnya santai.

"Ya elah, nikah aja sih. Apa susahnya." Walau Ari mengucapkan itu, dia masih bisa merasakan sakit hati saat dirinya akan mendengar jawaban jhope.

"Gue udah ada calonnya, tapi gue gak tau apa dia mau sama gue yang gak kaya." Ujarnya sambil membayangkan kehidupannya ke depan.

"Tenang, dia pasti mau kok." Ucap Ari menyemangati.

"Semoga." Ujarnya sambil menatap Ari dengan lekat.









Next....

Polisi Barbar, I Love You✔✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ