Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Semua akan indah pada waktunya, kata orang.
Tapi kalau sudah diberikan cobaan berkali-kali. Apa yakin akan indah?
Satu-satunya kebahagiaan yang bisa Taehyun harapkan hanya ada di Beomgyu.
Tapi kenapa? Beomgyu sendiri menghancurkan harapannya?
Taehyun tak mau menutup mata jika Beomgyu straight.
Tapi... Tidak bisakah dia egois sedikit? Demi kebahagiaannya?
Apakah semua harapan bodohnya ini sama sekali tidak bisa diterima oleh dunia?
Meskipun hanya sekilas. Hati Taehyun terasa hancur berkeping-keping.
Beomgyu dan Sanhee. Mereka benar-benar berciuman?
Sumpah. Bahagia memang sesusah itu ya?
"Aku perhatikan dari reaksimu. Sepertinya kamu tidak suka dengan pacar kakakmu," ucap Hueningkai sembari menyetir mobil.
"Apakah dia bukan wanita baik?" lanjut Hueningkai.
Taehyun tertawa miris. "Entahlah. Mungkin aku hanya tidak rela kakakku punya pacar. Aku sebenarnya tidak mau menjudge wanita itu. Tapi aku kesal saja..."
Hueningkai memutarkan bola matanya. "Sayang ke kakakmu boleh. Tapi dia juga punya kehidupan sendiri dan jalan yang dia pilih sendiri."
"Kamu hanya adiknya. Bukan siapapun yang bisa mengatur kehidupannya begitu."
Ya, benar sekali.
Taehyun itu bukan siapa-siapa.
Dia hanya beban.
Ya... Benar sekali!
"Hmm... Taehyun?"
"Ya?" balas Taehyun menahan tangisnya.
Hueningkai gelagapan. Ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan.