Taehyun memutarkan bola matanya. "Apa keuntungan Hyung menanyakan hal itu? Bukankah seharusnya Hyung senang kalau adikmu ini normal?"
Beomgyu menggaruk kepalanya. "Bukan begitu, aku hanya perlu alasan."
Taehyun menghentakkan kakinya. "Alasan apalagi sih? Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi," ucap Taehyun dan berlari ke arah sopir yang sudah menjemputnya.
BLAM!
Taehyun menutup pintu mobil dengan kesal, menatap Beomgyu yang masih berdiri di depan gerbang kampusnya itu.
Kenapa sih, si Sanhee itu memilihnya untuk jadi pacar palsu? Dia kan kesal kalau terus dibuntuti lalu ditanya-tanya oleh kakaknya.
Parah, sudah patah hati, dijadikan umpan lagi.
Bagaimana kalau Beomgyu malah membunuh Taehyun gara-gara Taehyun mengambil gebetannya?
Ingatkan kalau Taehyun kalah dari Beomgyu karena dia tidak jadi mati hari itu.
Oh, jadi Beomgyu yang akan membunuh Taehyun?
Sad ending:(
Sampai di rumah, hm... apakah tempat ini cocok untuk ia katakan rumah?
"Taehyun, aku dengar banyak dari guru les kalau kamu bolos. Jangan menghindar lagi dan berbicaralah denganku," ucap ayah Taehyun dari ruang kerjanya saat melihat sang putra berjalan menuju kamar.