Bagian 14

14.4K 1.8K 55
                                    

Callista keluar meninggalkan Glade dan juga Fiona didalam, sungguh hari yang buruk padahal hari ini masih pagi. Kenapa juga Ia harus bertemu dengan dua siluman itu batinnya. Selama Callista berjalan mengitari Istana, Ia merasa di ikuti dari belakang. Ia pun berhenti sejenak untuk mengetahui siapa sosok yang mengikutinya.
"Keluarlah." katanya sambil mencari sosok manusia yang mengikutinya.

Tak lama dari itu, seorang Puteri Bangsawan keluar dari tempat persembunyiannya yaitu tiang besar Istana. Gadis itu dengan kepala menunduk pelan-pelan menghampiri Callista.
"Sa—salam Nona." ucapnya ketakutan.

Tuhan tolonglah, Callista bukan nenek lampir mengapa Ia harus ketakutan seperti ini?
"Kenapa kau seperti ketakutan?" tanya Callista padanya.

Gadis yang diketahui bernama Ella Daries itu mencoba menegakkan kepalanya menatap mata Calli, "Ti—tidak Nona, saya hanya... Itu, eungg— saya belum menyapa Nona tadi dan juga saya ingin berteman dengan Nona." jawabnya dengan serius.

Calli menatap mata Ella, melihat sesuatu apakah Ia sungguh ingin berteman atau hanya mencari perlindungan. Dan hasilnya gadis itu serius ingin berteman dengan Calli, mungkin karena Ia tidak punya teman di pergaulan atas. "Kenapa kau tidak berteman dengan Glade atau Fiona saja?" pancingnya untuk mendengar pandangan Ella pada kedua gadis itu.

"Tidak Nona, saya sangat tak suka dengan Nona Glade Ia terlalu angkuh dan juga untuk Nona Fiona, Ayah saya sudah berpesan untuk menjauhinya." jelas Ella dengan lantang.

Euh? Tuan Daries berpesan untuk menjauhi Fiona? Kenapa? Apakah ada sesuatu diantara mereka? Seingatku keluarga Daries tidak ada masalah dengan Fiona.

Callista berpikir mengenai kalimat yang dilontarkan Ella, sungguh ini teka-teki yang rumit. Bagaimana dan apa hubungan dari kedua belah pihak ini?
"No—na?" Ella menepuk pundak Callista yang membuatnya sadar dari lamunannya.

Callista berjengit saat pundaknya ditepuk oleh gadis itu, "Eeh, ya.. Maaf sampai mana tadi? Ahh ya, baiklah Nona Ella kita berteman sekarang, mulai detik ini jangan berbicara formal padaku." Callista tersenyum padanya.

Menurut Callista, Ella sangat menggemaskan. Kemungkinan umurnya dibawah Callista 3 tahun yang berarti umurnya 16 tahun. Yah, ini mengingatkan Callista alias Keira pada adik perempuannya dirumah yang umurnya sama dengan Ella.

Kedua gadis yang resmi berteman itupun mengobrol ringan di koridor Istana. Sampai pada suara pelayan yang menghentikan obrolan mereka. "Nona Ella?!" teriaknya dari jauh langsung berlari, terlihat ekspresi khawatir diwajah pelayan paruh baya itu.

Tindakan pelayan itu sungguh tak sopan menurut Calli. Ella yang mendengar namanya pun menoleh dan berkata pada Callista, "Itu Pengasuh serta pelayan pribadiku Nona. Maaf atas kelancangannya Nona, Ia memang suka khawatir padaku sampai seperti itu." Ella menyengir tak enak pada Calli, tapi ya Calli memaklumi hal itu. Rosita juga suka semena-mena.

"Salam Nona, semoga selalu bersatu dengan spirit angin." sapa pelayan itu yang dibalas anggukkan oleh Calli. Pelayan itupun langsung bercerita bahwa Ella harus segera kembali ke kediaman Mansion Earl. Ya, mempersingkat waktu Ella dan pelayannya pergi meninggalkan Calli ditengah koridor Istana.

Calli menghela napasnya melihat kepergian Ella lalu melanjutkan langkahnya, Calli juga harus segera bertemu Rosita untuk segera kembali ke Mansion. Jujur saja berlama di Istana membuat Calli sesak, entahlah mungkin karena Callista di Novel meninggal tepat di Istana?

Baru beberapa langkah tiba-tiba tangan kali ditarik oleh seseorang.

Graabb..

"Aaakh..."

The Protagonist Villain (Terbit dan sudah TEREVISI di E-book)  ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang