Penjahat Ingin Membuka Lembaran Daun Baru

Ch. 45

Edit by Xiaomu

Bab 45

Meskipun yang benar-benar mereka cintai adalah Lin Feilu yang asli, orang di tubuh ini sekarang adalah dia, dan orang yang secara nyata merasakan cinta ini juga adalah dirinya sendiri.

Semua yang telah dia capai sejauh ini, dia lakukan untuk kelangsungan hidupnya sendiri.

Meskipun tidak terlalu jauh untuk mengatakan itu juga demi mereka.

Xiao Lan sangat mencintai anak-anaknya sendiri. Jika dia tahu yang sebenarnya, bukankah dia akan marah?

Melihat ke dalam mata ketakutan Xiao Lan, dia mengerutkan bibirnya dan berbisik, "Ibu, ada sesuatu yang tidak kuberitahukan padamu."

Xiao Lan gemetar, wajahnya memucat saat dia mendesaknya untuk berbicara, "Ada apa?"

Lin Feilu menatapnya. "Saat itu di Paviliun Linxing, Aku tidak kehilangan pijakan ketika jatuh ke air tapi aku didorong oleh Putri Ketiga."

Mata Xiao Lan membelalak kaget.

Lin Feilu menurunkan matanya dan melanjutkan, “Ketika dia mendorongku ke dalam air, semua orang hanya berdiri di sampingnya dan menonton. Tak satu pun dari mereka mencoba menyelamatkanku. Jika aku tidak meraih cabang yang tumbang di tepi danau, aku akan kehilangan nyawa. "

Air mata mengalir di wajah Xiao Lan. Dia menangis saat dia mendekat untuk memeluknya, gemetar saat dia berteriak, "Lu'er..."

Lin Feilu memeluk punggungnya dengan tangan mungilnya dan membenamkan wajahnya dalam pelukan Xiao Lan, “Itu jelas salah mereka, namun setelah itu mereka ingin aku bersujud dan memohon pengampunan. Ibu, aku tidak ingin diganggu seperti ini lagi. "

Kata demi kata, dia berkata, “Aku ingin melindungi diriku sendiri, dan aku juga ingin melindungimu dan Saudara. Aku sudah dewasa sekarang, ibu. "

Suara Xiao Lan tercekat saat dia terisak-isak untuk berbicara.

Lin Feilu mengangkat kepalanya dan menyeka air mata Xiao Lan dengan jari-jarinya yang lembut. Dia mencium keningnya dan berkata, “Ibu, jangan menangis. Mulai sekarang, tidak ada yang akan menindas kita lagi. ”

Malam itu, keraguan di hati Xiao Lan benar-benar hilang.

Apa yang hilang bersama dengan keraguannya adalah kepengecutannya, yang pernah dia pikir adalah satu-satunya cara dia bisa menjaga keluarganya aman dari pertikaian di dalam harem.

Putrinya sendiri sengaja dibuat-buat dan hampir mati karena usaha mereka, namun dia hanya mengetahuinya sekarang. Dia seharusnya mengerti bahwa kehidupan di harem tidak pernah terjamin. Jika dia tidak dibius selama kehamilannya, dia tidak akan mengalami persalinan prematur, menyebabkan Lin Zhanyuan menjadi bodoh, dan dia menjadi tidak disukai.

Dia selalu mundur ketika orang lain memanfaatkannya.

Bahkan sekarang, dia mengandalkan putrinya untuk melindungi mereka. Sungguh ibu yang tidak bisa diandalkan.

Malam itu, Xiao Lan tidur dengan gelisah. Namun, ketika dia bangun keesokan harinya, sesuatu dalam dirinya telah berubah.

Dia sudah terbiasa dengan sifat berkemauan lemah selama bertahun-tahun, jadi dia tidak ingin mengejar prestise. Namun, dia tidak lagi menjahit dengan Yunyou dan Qingyan di halaman, dia malah mengeluarkan beberapa buku berdebu untuk dibaca.

Lin Feilu tidak terlalu sakit. Saat dia bangun keesokan paginya, demamnya sudah mereda. Xiao Lan memeluknya saat dia membaca buku-bukunya sebentar.

Namun, dengan tetap memperhatikan perintah yang mereka terima dari majikan mereka kemarin, segelintir tabib kekaisaran mempersiapkan diri untuk mengunjungi kembali Istana Mingyue segera setelah mereka memulai shift mereka.

Keempat tabib istana membawa kotak obat mereka dan pergi bersama, tersenyum dan mengobrol di antara mereka sendiri, “Tuan-tuan yang baik, kau semua bekerja keras. Istana mana yang kau tuju pagi-pagi begini? "

Yang termuda dari mereka berkata, “Selamat pagi, tuanku yang baik. Pejabat ini akan pergi ke Istana Mingyue untuk memberi Putri Kelima konsultasi lanjutan. "

Tabib Istana Chen: "...Aku juga akan pergi ke Istana Mingyue."

Tabib Istana Luo: "Aku juga..."

Tabib Istana Feng: "Aku, juga..."

Empat tabib istana: “……”

Semua yang hadir merasa bingung.