10 | the game

1.7K 314 151
                                    

Hari ini libur. Guru-guru sekolah kami rapat. Aku terbangun pada jam delapan pagi. Aku segera pergi ke ruang makan.

Louis sedang minum teh dengan Paman Alan. Millie sedang mengoleskan selai ke rotinya. Bibi Michelle sedang membuat minuman. Sementara aku sedang membuang sampah keluar.

BRUK!

Kulempar plastik sampah itu ke tempat sampah. Seseorang lewat.

"Hai, [Name]," sapa orang itu. Aku yang sudah berbalik, menoleh.

Seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengan Paman Alan, menyapaku. Ia berambut keriting dan memakai topi. Berlusin-lusin susu tersusun di keretanya. Dia mengendarai kereta kuda.

"Hai, Paman Oliver," balasku. Aku mengingat namanya. Paman Alan pernah menceritakan tentang Paman Oliver yang tinggal tak jauh dari rumah paman.

"Dimana Alan?" tanya Paman Oliver, tersenyum.

"Sedang minum teh dengan Louis," jawabku.

"Ooh. Kirim salam ya," kata Paman Oliver. "Oh, iya, [Name], kenal Wyatt kan?"

"Wyatt?" aku berpikir sebentar. "Oh, iya, aku kenal. Wyatt Oleff?"

Paman Oliver mengangguk dan menoleh ke samping. Muncullah Wyatt yang menoleh ke arahku. Dia memegang sebuah buku.

"Hai," sapanya.

"Hai," balasku. "Kau Wyatt kan?"

"Ya," jawab Wyatt. "Senang bertemu denganmu."

"Senang bertemu denganmu juga," balasku.

"Baik. Paman mau mengantar susu-susu ini. Sampai jumpa, [Name]. Kirim salam sama Paman Alan, ya," kata Paman Oliver.

Aku mengangguk. "Baik, Paman. Sampai jumpa."

Kereta Paman Oliver berjalan pergi. Aku masuk ke dalam rumah.

"Paman, tadi Paman Oliver lewat dan mengirim salam untuk paman," kataku pada Paman Alan.

"Wah, Oliver," gumam Paman Alan. "Terima kasih, [Name]."

Aku mengangguk. Aku berjalan ke ruang makan dan duduk di meja makan. Ku oleskan selai cokelat ke rotiku.

"Dimana Aidan?" tanyaku pada Millie.

"Di kamar. Sakitnya semakin parah," jawab Millie.

Aku masuk ke dalam kamar Aidan setelah sarapan. Aku membawa nampan sarapannya. Dia sedang bergumam-gumam sendiri. Tubuhnya berselimut hangat. Hidungnya merah.

"Hai," sapaku. Dia menoleh.

"Hai," balasnya. "Ada apa?"

"Tidak apa-apa. Hanya mengecekmu saja," jawabku. "Oh, ya, ngomong-ngomong, Heather dan Sadie akan kesini nanti. Menjenguk mu."

Aidan mengangguk.

"Ini, sarapanmu," kataku sambil meletakkan sarapan Aidan di meja sebelah kasurnya.

"Thanks," ucapnya sambil duduk dengan perlahan. Aku mengangguk dan pergi keluar.

---

Siang harinya.

Aku sedang berbaring sambil membaca buku di tempat tidur. Millie sedang bermain catur dengan Louis di ruang keluarga.

TOK! TOK!

Kudengar ada yang mengetuk jendela kamar. Aku mendongak dan kulihat, Sadie dan Heather sedang mengetuk kaca jendela. Aku terlonjak kaget.

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Where stories live. Discover now