16 | aslan

1.6K 263 16
                                    

Kami kembali tanpa hasil. Lucy keluar dari dalam How. Dia melihat kami yang berwajah murung.

"Apa yang terjadi?" tanya Lucy.

"Tanya dia!" jawab Peter, menoleh ke Caspian.

"Peter," kata Susan.

"Aku? Kau bisa batalkan. Masih ada waktu," kata Caspian.

"Tidak ada waktu, berkat kau," kata Peter. "Jika kau tetap pada rencana, mereka bisa bertahan."

"Dan jika kalian tetap di sini seperti saranku, mereka pasti selamat," kata Caspian marah.

"Kau yang panggil kami, ingat?" kata Peter.

"Kesalahan pertamaku," ujar Caspian.

"Bukan. Kesalahan pertamamu, kau mengira bisa memimpin orang-orang ini," kata Peter, berjalan ke markas. Tapi Caspian berteriak keras.

"HEI!"

Peter menoleh.

"Aku tidak akan mengabaikan Narnia," ucap Caspian.

Peter melawan perkataannya sambil menunjuknya, "Kau sudah menyerang Narnia. Kau tidak pantas memimpin seperti Miraz."

Caspian berjalan menerobos Peter, berusaha tak melawan Peter.

"Kau, dia, ayahmu..."

Perkataan Peter membuat Caspian berhenti berjalan.

"Narnia jauh lebih baik tanpa kalian," sambung Peter. Caspian mundur dan membalikkan badan dengan mengamuk dan mengacungkan pedangnya kepada Peter. Begitupun Peter.

"Hentikan!" Edmund berteriak, menahan kedua laki-laki yang sudah ingin beradu perang itu.

Edmund dan ketua Centaurus mengangkat D.L.F yang tak sadarkan diri. Dia terluka. Mereka meletakkan kurcaci itu ke bawah.

Lucy berlari ke tempat D.L.F. Dia mengambil cairan penyembuhnya dan membuka botol tersebut. Dituangkannya setetes cairan itu ke mulut si D.L.F.

Untunglah, si D.L.F siuman. Dia membuka matanya dan melihat sekeliling dengan bingung.

"Untuk apa kalian berkerumun?" tanyanya. Lucy tersenyum senang.

"Telmarine akan segera datang kemari," kata D.L.F. Lucy berdiri dan menyimpan kembali cairan penyembuhnya.

"Terima kasih... sobat kecilku," ucap si D.L.F kepada Lucy. Lucy tersenyum.

°°°

Aku duduk di luar How. Edmund ada di dalam, dengan saudara-saudaranya.

Angin menerpa rambutku. Aku melamun tak jelas melihat sekitar bangunan.

Narnia sangatlah indah. Tapi, Narnia yang sekarang berbeda dengan Narnia yang dulu, saat pertama kali aku masuk ke sini.

Aku rindu Aidan, Louis, dan Millie. Jika mereka ikut ke sini sekarang, mungkin aku sibuk bercanda dengan Aidan.

Soal pulang, aku tak tahu. Entah aku bisa pulang atau tidak. Yang pasti, kami harus menang melawan Telmarine.

Aku turun, mencari Edmund. Akhirnya, aku melihatnya di dalam bangunan.

"Ed!" panggilku. Dia menoleh. "Ada apa?" tanyaku.

"Penyihir Putih," jawab Edmund. Aku kaget, tapi seperti bisa membaca pikiranku, Edmund melanjutkan perkataannya. "Sudah ku hancurkan. Tenang."

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang