part 52

30.6K 863 10
                                    

Vote sebelum mambaca and coment setelahnya.
Happy reading cemuah...

WARNING WARNING ⚠ ⚠
PART INI FULL MENGANDUNG ADEGAN DEWASA

skip part jika kelean masih berusia dibawah 21 tahun.

Adegan dalam cerita tidak untuk di tiru apalagi diperagakan!
DOSA!

*********************************

"Morning baby,"

Suara bas yang biasa didengar kala pagi menyapa seperti alarm yang dipasang setiap hari untuk membangunkannya dari kedamaian mimpi. Seseorang masih memberingkus dibalik selimut tipis yang menutup sebagian tubuh polosnya.

Muka bantal khas bangun tidur seperti ini lah yang selalu didapat setiap pagi, bukan wajah penuh coretan make up ataupun taburan zat kimia lain.

Alisya mengerjapkan matanya berulang kali, rasa kantuk serta pusing yang menjalar sebagian kepala membuatnya malas untuk beranjak dari ranjang. Tubuhnya terasa remuk akibat pergulatan semalam, organ intimnya juga terasa perih dan membengkak. Bryan melakukannya dengan kasar dan tidak manusiawi sehingga membuat seluruh tubuhnya seolah habis tertimpa tronton.

"Cepat bersihkan tubuhmu, hari ini kita akan bersenang-senang."

Bryan berucap dengan mengancing kemeja bagian atas sebagai kancing terakhir. Pria itu telah berpakaian rapi tetapi wanitanya masih betah berada diatas ranjang.

"Jika kau masih tetap disana aku tidak yakin akan membiarkanmu lolos dari serangan."

Alisya segera bangkit dari ranjang saat bibir mesum itu mengucapkan kalimat vulgarnya. Ucapan Bryan tidak bisa di anggap remeh karena pria itu selalu serius dengan segala ucapannya. Seperti beberapa waktu lalu Alisya menantang Bryan untuk tidak menggodanya dalam satu hari jika berhasil hadiah special akan didapat sehari setelah tantangannya selesai.

Sialnya Bryan berhasil! Dan sebagai hadiah pria itu menuntut Alisya untuk melakukan sex yang tidak biasa mereka lakukan. Bermain dengan kasar sudah biasa, dia ingin yang lebih ekstrim seperti menggunakan alat-alat sex lain yang biasa pemain dewasa lakukan. Alhasil Alisya kalah dengan orgasme berkali-kali dan seluruh organ tubuhnya remuk dikemudian hari.

Suara pintu yang tertutup cukup keras membuat Bryan tersenyum. Alisya berlari kecil menuju kamar mandi tanpa mengenakan apa pun untuk menutup tubuh telanjangnya. Jika saja Bryan tidak ada agenda penting pagi ini, tentu pria itu akan menerjang Alisya berulang kali sebagai balasan karena dalam ronde terakhir dia bermain seorang diri.

Setelah menyelesaikan ritual membersihkan badan, Alisya dan Bryan menikmati sarapan pagi berdua, jika biasanya mereka akan disambut oleh senyum sumringah dari pasangan suami istri tetapi kali ini mereka absen karena harus pergi ke swiss untuk urusan bisnis. Marria terpaksa ikut karena agenda penting tersebut mengharuskan istri para petinggi saham harus hadir dalam acara yang diselenggarakan.

Mereka menikmati makan dalam keheningan hanya suara sendok dan garpu yang bersahutan.

"Baby, siapkan dirimu karena besok kita akan terbang ke paris."

"Lagi?" Alisya mengambil segelas air minum untuk mencairkan kerongkongannya yang kering.

Baru saja dia bisa merasakan istirahat setelah menempuh perjalanan panjang, kali ini harus kembali mengikuti perjalanan bisnis luar negri yang membosankan.
Apa seperti ini kah rasanya menjadi seorang istri pengusaha? Oh ralat Alisya belum menjadi istri sah Bryan, dia masih berstatus tunangan yang selalu di cangking untuk menemani perjalanan bisnia luar negrinya dengan alasan agar tetap aman berada disisnya tapi pada kenyataannya alasan itu hanya alibi karena sebenarnya Bryan membutuhkan tubuh Alisya untuk menghangatkan ranjang dimana pun dia berada.

Best Partner (TAMAT)Where stories live. Discover now