part 32

46K 1.3K 19
                                    

Vote sebelum membaca dan coment setelahnya..
Happy ready semua

**********************************

Pria itu melepas kaca mata hitam yang bertengger di wajah tampan hanya untuk memandang wanita di samping.

"Ck! Pakaianmu terlalu kuno!" ucap pria itu setelah beberapa detik meneliti wanitanya.

"Oh ya? pria sepertimu lebih menyukai wanita tanpa busana, ck! Aku melupakan itu." Alisya terkekeh di kalimat terakhirnya.

"Jadi maksudmu, aku harus menelanjangimu disini?" balas pria itu di sertai senyuman yang sulit diartikan menantang ucapan Alisya.

Klek...klek.

Pria itu menekan tombol pembatas antara jok depan dan belakang memberi ruang privasi antara sopir dan bos dan otomatis jarak pembatas itu langsung tertutup.

Bryan bergerak memepet tubuh Alisya sehingga wanita itu terhimpit kaca mobil, dia mengurung tubuh wanitanya dengan tubuhnya agar bisa mengerjai wanita angkuh itu.

"Stop!" ucap Alisya mendorong tubuh Bryan, mereka masih berada di halaman rumahnya, dia tidak ingin mengotori nama baiknya sendiri di sekitar tempat tinggal.

"Kenapa? Kau takut?" ucap Bryan dengan senyum meremehkan.

"Kita jalan sekarang atau aku menolak ikut denganmu ke Milan!" protes Alisya kembali merapikan anak rambut.

"Baiklah, kita lanjutkan nanti di pesawat." Bryan tersenyum sedikit menggeser tubuhnya, dia menghormati ucapan Alisya.

"Jalan." titah Bryan kembali membuka pambatas jarak.

Mobil melaju berbaur dengan jalanan yang lenggang, dua mobil di belakangpun ikut melaju mengiringi toyota alpard yang di tumpangi bos besar mereka.

Kesimpulan Alisya semalam benar adanya, beberapa pria dengan pakaian serba hitam yang mengitari rumahnya adalah pengawal yang di tugaskan Bryan untuk menjaga agar wanita pirang itu tidak melarikan diri.

Sebelum mobil melaju membelah jalanan kota, Alisya menyempatkan diri mengirim pesan pada seseorang.

Dear mom,

I'm sorry, I go whitout say goodbye.
This very sudden! I will save the company without help anyone's. Jaga dirimu baik-baik, jangan pernah katakan padanya tentang masalah ini, oke.
Trust me! Aku bisa menyelesaikan semuanya.
Salam sayang for your dearest child.

Pesan terkirim, Alisya segera men-nonaktifkan ponsel dan fokus pada perjalanan mereka. Dia telah berjanji akan menyelesaikan masalah perusahaan meski harus mengorbankan masa depannya.

Ini saatnya dia memberi tahu dunia bahwa dia mampu menjadi benteng untuk perusahaan ibunya tanpa bantuan kekuasaan Bastian-ayah kandungnya.

Perjalanan di isi dengan keheningan, Bryan sibuk dengan laptop di depannya. Pria itu harus menyelesaikan semua pekerjaannya karena untuk beberapa hari kedepan dia akan fokus pada keluarga barunya.

Alisya merasa jengah dengan sikap Bryan yang selalu berubah-ubah, baru saja mereka bertengkar hanya karena masalah sepele kini pria itu berubah lagi menjadi pria yang acuh tidak memperdulikan wanita di sampingnya.

Alisya merasa perjalanan menuju bandara sangat lambat, wanita itu hanya mendengus kesal. Alhasil gedung-gedung bertingkat lah yang menjadi objek fokusnya.

Tiga puluh menit kemudian mobil yang mereka tumpangi terparkir di sebuah halaman seluas seribu meter dengan beberapa pengawal yang sudah siap menunggu kedatangan mereka.
Bryan menutup laptop lalu membenarkan penampilan, kembali mengenakan kacamata hitamnya yang akan menampah aura ketampanan.

Best Partner (TAMAT)Where stories live. Discover now