One Last Time

464 80 8
                                    

Sudah dapat dipastikan setelah teriakan aneh kelas F, gedung olahraga itu kembali heboh dengan teriakan semangat untuk kedua kelas yang sedang bertanding dan kemenangan kelas G cukup disebut keajaiban.

Dengan begitu semua pertandingan berakhir dan para siswa-siswi berkumpul di lapangan menunggu pengumuman tiap pemenang.

"Johnny." Jaehyun menarik tangan Johnny mendekat padanya.

Mereka hanya tersenyum pada satu sama lain, terasa aneh memulai pembicaraan setelah pertengkaran sebelumnya tapi rasa ingin dekat dengan satu sama lain itu sangat kuat, karena itu yang mereka lakukan hanyalah tersenyum.

Di tengah kerumunan orang yang sedang membicarakan pertandingan dan hal-hal lainnya. Beberapa murid kelas F sedang tertawa dengan dengan kelas G yang masih terengah-engah.

Taeyong yang sedang menunduk dalam karena Lucas dan Doyoung yang mengejeknya dengan mendekatkan dia dengan Taeil dan Taeil hanya tersenyum kecil mulai menepuk-nepuk punggung Taeyong. Mark dengan Jeno yang terus memeluknya dari belakang sedang membicarakan pertandingan tadi pada kelas F, terlihat jelas Mark menikmati game tadi, adik kelas F dan G juga mendengarkan dengan cermat cerita kakak kelasnya itu.

Mereka berkumpul tanpa peduli kelas apa mereka.

"Lucas, kau pilih salah satu saja untuk maju mengambil penghargaan kelas kita, aku akan pergi bersama Johnny ke suatu tempat." Jaehyun berkata sambil mengatakan ini pada Lucas yang kebingungan tapi mengangguk pada akhirnya.

"Kau bisa pergi Johnny, aku akan biarkan Yuta maju, siapa tahu dia akan memberikan pidato yang lucu saat dia di depan." Taeyong mengedipkan sebelah matanya.

Johnny tersenyum dan mengangguk.

Hanya sekilas, begitu sekilas Johnny dapat melihat tatapan Jongin dari atas. Dari dulu Johnny tak pernah bisa membaca arti senyuman seorang Jongin dan sampai detik ini pun Johnny masih tak bisa membacanya.

Tarikan dari tangan Jaehyun membuyarkan tanda tanyanya saat itu.

-

"Jadi, apa yang akan kita lakukan?" Johnny dengan tangan kanan yang masih dipegang Jaehyun mengikuti lari kecil Jaehyun di depannya.

Jaehyun masih mengenakan seragam basketnya tapi dengan tas yang sudah ada di pundaknya. Ini sudah sudah pukul 2, cukup banyak orang di jalan yang mereka lalui yang tentu melihat mereka dengan tatapan heran tapi itu adalah hal terakhir yang bisa menganggu hari mereka.

"Kita melewatkan banyak hari Jumat karena pertengkaran kita, jadi hari ini adalah hari balas dendam semua date kita." Johnny benar-benar senang mendengar seorang Jaehyun menjadi Jaehyun yang dulu bersamanya.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita ke Café milik Minseok hyung?" Jaehyun tak mengenal dia tapi kata café cukup membuat dia menganggukkan kepalanya.

Mendapat persetujuan dari Jaehyun kini Johnny berlari mendahului Jaehyun menuntun arah mereka, tentu dengan tangan yang masih berpegangan satu sama lain.

Suara lonceng terdengar saat Johnny dan Jaehyun masuk ke café yang di ceritakan Johnny, pengunjung cukup banyak disana dan wajah yang terlewat muda daripada usianya mulai menyapa pandangan Johnny.

"Selamat datang." Minseok tersenyum kearah Johnny.

"Minseok hyung." Johnny melebarkan senyumnya sambil menarik Jaehyun untuk berdiri sejajar dengannya.

"Jangan bilang kau sedang bolos, aku akan laporkan pada kakakmu." Johnny tersenyum lebar. Minseok adalah teman dekat Changmin, tapi bukan karena Changmin mereka saling kenal.

"Tidak, hari ini masih festival olahraga jadi kami pulang lebih cepat." Minseok mengangguk mendengar itu.

"Jadi, pesan apa?" Johnny mulai memandang menu yang ditempel diatas nakas yang di dalamnya terdapat banyak kue yang bisa dipesan.

"Kalian beda kelas yah? Hanya dia yang memakai seragam olahraga." Minseok bertanya sambil menunggu Johnny memilih.

"Iya, aku Jaehyun dari kelas G." Jaehyun menjawab dengan santai dengan dilanjutkan menyebutkan pesanannya.

"Eh, kelas G? Kau berteman dengan kelas G? Sejak kapan?" Minseok yang sudah bermaksud menulis pesanan Jaehyun menghentikan aktifitasnya dan menatap ke Johnny.

"Yupz, aku berteman baik dengan kelas G tapi untuk dia, dia pacarku." Dan itu membuat Minseok tambah kaget.

"Waw, Changmin pasti bangga dengan ini." Kini Johnny lah yang memandang Minseok heran.

"Kenapa?"

"Dia selalu menunggu kapan kau akan mengambil langkah dimana kau memperjuangkan apa yang kau mau, dan sekarang kau bersama dengan anak kelas G." Johnny hanya memberikan senyuman dan mulai menyebutkan pesanan dia, sekaligus memberitahukan Minseok kalau mereka akan minum di luar.

-

"Kau tahu, kakakmu itu aneh." Jaehyun berkata sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi panjang yang sedang mereka duduki. Mereka sedang berada di taman yang disarankan Jaehyun. Menghabiskan sore di taman itu adalah Date mereka sekarang.

"Kau tak perlu mengatakannya, aku sudah tahu." Johnny mengikuti Jaehyun menyandarkan tubuhnya dengan memandang langit diatas mereka.

"Kau tahu kalau dia berusaha membantumu dengan semua tindakan bodohnya?" Johnny mulai tertawa.

"Tentu," Itu jawaban yang tak diduga Jaehyun.

"Hanya saja, kau tahu aku tak begitu percaya pemikiranku sendiri, bahkan untuk hal positif  atau jelas sekalipun aku tak bisa percaya." Johnny mengeratkan genggaman tangan mereka. Ah iya, mereka belum melepasnya.

"Lain kali saat dia melakukan hal bodoh seperti itu, tanyakan padanya dengan keras apa yang sebenarnya dia berusaha lakukan, kalau dia masih juga tak mengaku maka pukul dia. Setidaknya itu yang dikatakan hyung ku." Jaehyun memberikan tawa kecilnya di akhir kalimat itu.

"Baiklah, tapi aku ingin melakukannya denganmu." Johnny menghadapkan padangannya pada Jaehyun yang ada di sebelah kanannya.

"Oh percayalah, dengan senang hati akan kulakukan." Dan mereka berdua mulai tertawa, lalu terdiam seketika sambil memandang langit, keheningan ini menyenangkan.

Tapi Jaehyun dengan mendadak bangkit dari duduknya tanpa melepaskan tangan mereka dan berdiri menghadap Johnny.

"Johnny mau tanding ulang semua pertandingan kita sebelumnya?" Johnny menatap kekasihnya itu heran.

"Semua? Tapi pertandingan yang kita lakukan hanya Ssireum?"

"Maksudku semua pertandingan kelas kita, tapi hanya kita berdua yang lakukan." Jaehyun masih tersenyum lebar berusaha membangunkan Johnny, tapi Johnny tak sedikitpun berusaha bangkit.

"Tapi kenapa?"

"Anggap saja upacara pengakhiran pertarungan antara kelas F dan G." Dan dengan kalimat itu akhirnya Johnny bangkit berdiri, menggenggam tangan lain Jaehyun.

"Ide bagus."

"Iya kan, karena setelah hari ini, kelas kita tak akan memiliki pertarungan lagi, hubungan kita akan baik-baik saja."

*
Hi! ><

Thanks for reading~

Special new year ~

Setelah ini ntah dah kapan update ;;;;;;

Happy new year !

Hope you like it~

Tell me if you like it~

See you next time ヽ('▽')/

Johnny & Handsome, Perfect Who-is-your-Mama Guy || JohnJaeWhere stories live. Discover now