Dipaksakan pun ...

490 93 17
                                    

Johnny mungkin mengatakannya dengan berani tapi saat hanya tinggal pintu rumahnya yang membatasi Jaehyun bertemu dengan ibunya keraguan kembali mendatangi Johnny.

"Kau tak usah memaksakan dirimu, kau tahu itu." Jaehyun yang melihat keraguan Johnny dengan jelas coba menenangkan dengan menepuk pundaknya.

"Tidak, tidak, ini adalah awalnya, jika disini saja aku gagal, sama saja aku tak memulai apapun." Itu adalah kata-kata untuk menyemangati dirinya sendiri karena siapa yang coba Johnny bohongi, dia benar-benar ketakutan sekarang.

"Baiklah." Dan Jaehyun kembali berjongkok sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok. Rasanya aneh sekali berjongkok di malam hari di depan rumah yang seharusnya bisa kau masuki dari tadi.

"Ok." Johnny sudah memegang kenop rumahnya sekarang, tapi sekali lagi dia kembali mundur.
Tapi yah setidaknya kali ini dia memegang kenop pintunya.

Ceklek.

"Johnny? Apa yang sedang kau lakukan?" Ibu Johnny terlebih dahulu membuka pintu rumah mereka, dengan sapu di tangan kirinya dan sebuah panci yang menutupi kepalanya.

"Kenapa ibu berpenampilan seperti itu?" Dan Johnny seolah lupa rasa takutnya.

"Ibu dapat telepon dari tetangga yang bilang dari tadi ada dua orang anak berseragam yang bulak-balik di depan pintu, aku pikir mungkin musuhmu atau sebagainya." Dan tatapan Ibu Johnny beradu dengan Jaehyun yang buru-buru bangkit dari jongkoknya.

"Ah, perkenalkan, aku Jung Jaehyun." Jaehyun menjabat tangan ibu Johnny.

"Aku ibunya Johnny, kamu anak yang pernah memapah Johnny waktu dia sakit itu kan?" Sekali lagi, ingatlah Ibu Johnny punya ingatan yang bagus.

"Iya."

"Kalau begitu masuklah, makan malam bersama kami, anggap saja ucapan terima kasih." Ibu Johnny menarik Jaehyun masuk dan mengabaikan Johnny yang masih diluar.

"Aku akan siapkan makan malam juga menunggu suamiku, kau tunggulah di kamar Johnny," Dan Jaehyun hanya bisa mengangguk.

"Dan kau jangan apa-apakan dia di kamarmu." Ucap ibu Johnny sambil menunjuk ke anaknya.

"Ibu!" Karena ucapan ibunya itu lah saat ini Johnny memerah padam.

-

Jaehyun sampai di kamar Johnny dan sesuatu menarik perhatiannya.

"Ini fotoku?" Ucap Jaehyun menunjuk ke sebuah foto.

"Ah, iya, itu, eum..." Johnny coba menyembunyikan foto itu dan mencari alasan yang tepat.

"Jadi setelah kau menyukaiku, kau menjadi stalker-ku?" Tanya Jaehyun sambil tersenyum.

"Tidak!" Johnny membela dirinya dengan begitu keras walau nyatanya Jaehyun memang hanya bercanda.

"Justru ini adalah awal aku menyukaimu." Johnny kembali melihat foto di tangannya.

"Kenapa?"

"Aku melihat kau dan kupikir, cantik, indah, entah apa kata yang pas untuk itu dan aku ingin terus melihatnya." Johnny menatap Jaehyun di depannya, dan dapat melihat Jaehyun yang ingin mengatakan sesuatu, tapi dia hanya berakhir dengan tersenyum.

Untuk sesaat Johnny lupa masalah utamanya.

-

Dan kembali masalah Johnny datang saat mereka sudah berkumpul di meja makan. Lebih parahnya lagi, Changmin juga ada disini.

Johnny dapat melihat tatapan Changmin yang seolah berusaha membuat dia mengatakan semuanya.

Bahkan sudah beberapa kali pertanyaan Jaehyun dari kelas apa terus keluar dan Johnny dapat menghindarinya. Tapi semua itu tak akan bertahan lama.

Johnny & Handsome, Perfect Who-is-your-Mama Guy || JohnJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang