truth

2.8K 360 20
                                    

"Akh lepasin!!"

Pria itu tetap berjalan sampai di belakang gudang yang sepi dia menghempaskan tangan Karina

"Maksud lu apa tadi?"

"H-hah tadi apaan?"

"Gue denger semuanya"

Karina pun terkejut tapi seketika ekspresinya berubah menjadi dingin

"Oh, jadi lu denger semuanya? Bagus deh biar lu sadar diri kalo lu itu pem.bu.nuh"

"Oiya? Asal lu tau, sepupu lu itu emang pantes dapet balesan dari apa yang dia perbuat" ucap Haruto tajam

"Maksud lu apa?" tanya Karina

"12 Desember 2018, puncak dari semua yang Alex perbuat. Apa lu tau setiap hari kerjaan dia cmn cari ribut, dia selalu nyari ribut sama gue dan temen-temen gue. Gue gapernah nanggepin itu serius karena gue tau dia anak yatim. Terakhir, saat ibu gue divonis kena kanker rahim. Dia dengan entengnya bilang kalo ibu gue pelacur dan ngidap HIV ke semua org."

"Gamungkin Alex ngak kayak gitu!"

Haruto hanya tersenyum getir

"Terserah, yang penting jangan ganggu hubungan gue sama Reina! ini peringatan terakhir dari gue Karina! Be a nice girl and hidup lu bakal tenang."

Haruto pun beranjak pergi

"I need proofs"

Langkah pria itu pun terhenti dan ia menoleh

"Georgetown cafe 6pm"

Reina sekarang sedang berjalan menuju toilet tapi dia melihat rupanya ada Haruto yang juga sedang berjalan menuju toilet

Akhirnya dengan sangat terpaksa dia menaiki satu lantai agar tidak bertemu dengan pria tersebut

"Ah, akhirnya" ucap Reina setelah keluar dari toilet

"Masih ngindarin gue?"

"ASTAGA" kaget Reina

Dengan cepat dia mengarahkan langkahnya untuk turun tapi Haruto mencegatnya

"Awas" desis Reina

Namun Haruto berjalan mendekati Reina dan Reina pun melangkah mundur sampai bahunya bersentuhan dengan dinding

"Gue gasuka lu ngehindar" bisik Haruto

"Paham?" ucap Haruto sambil menatap kedua mata Reina lamat

Reina hanya mengangguk seperti anak kucing yang sedang ketakutan

"Good, gue anter ke kelas" ucap Haruto

Reina tidak mengerti ada apa dengan dirinya seolah-olah dia seperti terhipnotis oleh laki-laki di depannya ini. Dia bahkan menuruti semua kemauan Haruto dengan mudahnya

"Belajar yang rajin"

"Hah?"

"Enggak, gue pergi"

"Ish harusnya gue tuh yang dianter"
"Ish centil bgt si jadi cewek"
"Cocok bgtt"
"Gantengan juga gue kemana-mana"

You - Haruto WatanabeWhere stories live. Discover now