"Haruto?!?!!"
Reina pun terkejut melihat pria yang sekarang ini sedang berdiri tegap di depannya
"Kamu ngapain disini??" bisik Reina karena ia takut orang lain mendapati Haruto sedang berada di depan kamarnya
Namun yang muncul dipikirannya saat ini bagaimana bisa Haruto masuk ke kawasan vila ini mengingat tidak sembarangan orang bisa mengakses wilayah ini
Baru saja Hatuto hendak menjawab tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang yang sedang berjalan menuju lorong tempat keduanya berbicara
Sret
Grep
Reina dengan cepat menarik Haruto ke dalam kamarnya. Mereka berdua pun berdiri berhadapan di balik pintu berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun.
Langkah kaki tersebut berhenti tepat di depan pintu kamar Reina yang membuat gadis itu tanpa sadar menarik kerah jas Haruto dan bersembunyi di dada bidang milik pria itu untuk menyembunyikan rasa takutnya.
Saat ini, Reina sedang diselimuti rasa ketakutan yang luar biasa karena kemunculan pria tampan di depannya ini "Bagaimana jika Haruto tertangkap basah berada di dalam kamarnya???"
Berbanding terbalik dengan Haruto yang sibuk menetralkan detak jantungnya akibat aksi gadis di depannya ini"Ya Tuhan semoga dia ga denger" -batin Haruto sambil memejamkan matanya
"Ini Haruto kenapa ya kok detak jantungnya cepet banget. Dia habis lari? Tapi perasaan baik-baik aja tadi" -ucap Reina dalam hati
Setelah dirasa langkah kaki misterius tadi berjalan menjauh, barulah Reina tersadar atas apa yang telah ia lakukan
"Eh sorry aku gasengaja" ucap Reina menarik dirinya menjauhi pria itu
Raut wajah Haruto saat ini sangat sulit diartikan. Pria itu tampak datar namun anehnya pipinya merona.
"Haruto kamu ngak papa?"
"Ehm.. iya"
"Aku beneran minta maaf, aku ngak sengaja. Maaf bikin kamu ngak nyaman"
"Gpp" ujar Haruto menghadapkan wajahnya ke sembarang arah. Lalu pria itu melengos pergi dan duduk di sofa yang terdapat di kamar tersebut.
Biasanya Haruto yang akan inisiatif mendekati Reina duluan dengan segala aksinya. Namun, entah mengapa dengan tindakan kecil dari Reina seperti ini saja hatinya sudah berserakan tidak karu-karuan
Reina merutuki dirinya dalam hati dengan hal bodoh yang ia lakukan tadi. Namun, ia berusaha melupakannya dan bergegas ke pantry
"Aku bikinin teh diminum dulu"
"Makasih"
Uhuk Uhuk
"Haruto pelan-pelan, itu masih panas ditiup dulu"
Sekarang lidah Haruto rasanya seperti terbakar
"Coba redain pake gula ini" ucap Reina menyodorkan sebuah kubus berwarna putih
Haruto menutup matanya frustasi, salah tingkahnya saat ini sangat tidak dapat terkendali. Setelah dirasa lidahnya cukup membaik dia pun membuka matanya dan melihat Reina yang berada disebelahnya tampak khawatir
YOU ARE READING
You - Haruto Watanabe
RomanceHaruto yang dikenal sebagai bad boy tampan di sekolahnya memiliki sifat dingin, cuek, dan tidak pernah mengenal kata ampun. Namun, tiba-tiba untuk pertama kalinya dia merasakan jatuh cinta oleh pesona gadis cantik nan baik bernama Reina. Dengan sega...