[05] Perkara Seblak

177 30 5
                                    

Nayla repot banget hari ini, dia bawa-bawa dua kotak makan taperwer. Dari kosan tadi tuh udah ribet, bangun subuh-subuh. Setelah semalaman begadang nyari-nyari resep makanan, akhirnya dia memutuskan buat masak seblak. Iya seblak. Rencananya sih sehabis kelas ini dia mau nemuin Surya, ceritanya pengen ngasih seblak spesial gitu.

"Nyari siapa sih, Nay?" tanya Ridho yang daritadi ngeliatin Nayla bolak-balik.

"Lo liat Kak Surya nggak? Dia nggak ke sini, ya?"

Ridho menggeleng, "Nggak liat, lo bawa apaan tuh? Bagi kek."

"Dih! Ini buat Kak Surya tau, kalo mau bikin sendiri sana!"

Nayla meninggalkan Ridho yang udah melas mukanya. Nayla galak.

Sembari menunggu Surya, Nayla nyantai nonton TV. Untung di ruang hima ada magiccom, jadi seblaknya bisa Nayla angetin dulu.

Nayla melihat ke sekitar dinding ruangan itu, banyak foto-foto anggota hima. Mau foto formal, foto non-formal, atau foto aib pun ada semua. Nayla fokus memandangi satu foto monokrom yang menampilkan Surya dan Daris.

Oh, waktu osjur kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh, waktu osjur kemarin.

Waktu ospek jurusan tiga bulan yang lalu, Surya dengan jahilnya menyuruh Daris naik ke atas panggung untuk bernyanyi. Daris yang gak pede, malah marah-marah ke Surya. Akhirnya dia gak nyanyi, tapi malah pantun.

Minta terasi ke rumah Maya

Komunikasi pasti jaya!

Assalamualaikum!

Abis itu Daris langsung lari turun panggung. Kupingnya udah merah banget.

Lapangan FISIP langsung hening, tapi gak tau kenapa waktu itu Nayla ketawa paling ngakak.

Kak Daris aneh.

Nayla geleng-geleng kepala.

.

.

.

"Ris, kardusnya dipindah ke sini aja." Suara Surya membangunkan Nayla dari tidurnya.

Iya, dia ketiduran sambil megangin seblak. Belum sempet diangetin sama dia.

Dingin dah tuh seblak.

"Kak Surya!" yang dipanggil menoleh, "Aku masakin ini buat Kak Surya, seblak!"

Surya menghampirinya, dan mengambil kotak makan yang diberikan Nayla.

"Ini buat saya?" Nayla mengangguk antusias.

"Duduk sini, Kak! Kita makan bareng."

Sebenernya Surya udah makan siang di kantin, tapi untuk menghargai pemberian Nayla, dia terima seblaknya.

Surya mulai memakan seblak buatan Nayla itu, tak lama kemudian ia menunjukkan ekspresi yang ambigu.

Surya mulai memakan seblak buatan Nayla itu, tak lama kemudian ia menunjukkan ekspresi yang ambigu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AFRAID || [SUNGJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang