Chapter 18 - Keanehan

1.6K 138 1
                                    

Ardan menunggu Alesa yang sedang di tangani oleh dokter. Setelah kejadian tadi, Ardan langsung membawa Alesa ke salah satu rumah sakit terdekat.

Dia Meminjam mobil salah satu Alumni yang Ardan kenal, Alumni itu teman Ardan sudah pasti dia akan meminjamkan nya.

Ardan juga sudah menelpon Bu Ana dan panitia lain, mereka semua mengijinkan Ardan dan Alesa untuk berhenti mengikuti kegiatan Camp ALDEBA.

Ardan masih sangat khawatir dengan kondisi Alesa yang belum juga sadar, mungkin karna banyak luka dan juga trauma nya.

Dokter keluar menyuruh Ardan untuk mengikutinya. Dokter itu menjelaskan semua keadaan Alesa kepada Ardan, Dokternya bilang Alesa akan segera pulih.

Ardan masuk kedalam ruangan yang bernuansa putih ini, matanya menatap mata tertutup Alesa.

Tangan nya banyak perban begitu juga dengan dahinya, bahkan banyak memar di seluruh tubuhnya.

Ardan tau itu pasti sakit dan anehnya Ardan seperti merasakan sakit nya.

"Bangun. Maafin gue ga jagain lo, gue pantes di panggil cupu" ucap Ardan memegang tangan Alesa.

Sebenarnya Alesa sudah bangun tapi dia tetap pura - pura tertidur agar mendengar apa yang akan cowok cupu itu ucapkan.

Aneh sih, tapi ntah kenapa tetap dia lakukan.

"Lo bangun ya, gue lebih seneng kita bertengkar di banding harus liat lo kaya gini!"

"Makasih lo udah tolong gue" ucap Alesa.

Ardan langsung melepaskan tangan nya, ntah kenapa dia juga bersikap manis kepada Alesa.

Sial.

Ardan malu sumpah ntah kenapa dia refleks memegang tangan Alesa, tadi niatnya hanya ingin melihat keadaan Alesa.

"Gua ga salah denger?" Tanya Ardan aneh mendengar Alesa mengucapkan kata terimakasih.

"Ngga kok makasih ya Dan" jawabnya lagi dengan senyum yang merekah di bibir nya.

Ardan seperti terhipnotis dengan senyuman Alesa, bahkan dia tidak menyadari jika Alesa memanggil namanya.

Demi apapun cewek itu sangat manis jika tersenyum seperti itu, ayo Ardan pulang jangan terlalu lama mengagumi Alesa.

"Dan lo kenapa bengong?!"

Ardan langsung menggelengkan kepalanya, senyuman maut Alesa meresahkan Ardan.

"Gapapa, lo nyebut nama gue?" Tanya Ardan yang dari tadi memperhatikan ucapan Alesa.

Cewek itu memanggil namanya nya dengan nama Aslinya, bukan dengan sebutan 'cupu'.

"Nama lo Ardan kan?"

Bukan nya menjawab Alesa malah bertanya kembali. Tidak salah sih memang namanya adalah Ardan, tapi seperti ada yang mengganjal ketika Alesa memanggil nya.

"Iyah" jawab Ardan seadanya.

Alesa terus menatap Ardan, cowok itu sangat berbeda dari biasanya, tampilan nya berantakan dan dia tidak memakai kacamata nya.

Hanya kaus putih polos yang banyak bercak darah dan kotor serta rambutnya yang berantakan.

Ardan ganteng dia tidak cupu yang seperti Alesa ucapkan.

"Khmmm belum ganti baju ya?" Tanya Alesa yang hanya di anggukki oleh Ardan.

Ardan bingung sekarang dia harus bagaimana, dia tidak membawa baju dan juga tas, yang hanya dia bawa adalah hp dan juga kunci mobil yang tadi dia pinjam.

My Geeky Boyfriend [COMPLETED]Where stories live. Discover now