Part 4

3.9K 360 7
                                    


Chaeryeong mengerjapkan kedua matanya, dan berusaha terbangun dari tidurnya yang lelap. Ia memegang kepalanya yang begitu sakit. Gadis itu melihat keselilingnya, ia menyadari bahwa ini bukan unit kesehatan sekolah, ini juga bukan kamarnya atau bukan di apartement kakaknya. Lalu, ini dimana.


Krek.

Chaeryeong menoleh ketika pintu kaca putih itu terbuka. Dan menampakan sang Kakak bersama sahabatnya yang memandangnya sedu penuh kekawathiran. Dan sekarang yang ia dapatkan adalah pelukan hangat dari sang kakak.

Grep.

"Unnie.."

"aku tau.. Aku tau semuanya."


Chaeryeong mengerutkan keningnya bingung, ia menatap Yuna yang memandangnya sendu seperkian detik, sebelum ia menunduk.

"Maafkan, aku chae. Aku mengatakannya."

Dan Chaeryeong sekarang tau alasan sang kakak menangis dan mengatakan hal itu. Ia membalas pelukan sang kakak dengan menangis, rasa bersalah telah berbohong pada kakaknya timbul dihatinya. Sekarang kedua gadis diruangan itu menangis dalam diam. Mengungkapkan rasa kekesalan, penyesalan, dan rasa bersalah dari mereka sendiri.

"siapa?"

Kini Chaeryeong menatap sendu kakaknya yang terduduk dibrangkas rumah sakit yang ditempatinya. Tangan yeoja itu masih menggenggam hangat tangan adiknya.

"kau harus memberitahu, ia harus bertanggung jawab Chae."


Chaeryeong menunduk. Ia sekarang pun tau kenapa sahabatnya terpaksa membeberkan ini semua karena sekarang ia tengah.


"aku tidak mau jika keponakanku nanti tidak memiliki ayah.. Sudah cukup laki-laki itu merusak masa depan adikku. Aku tak ingin ia merusak masa depan anaknya dengan sosok yang tak pernah nyata.."


Ia Hamil.

Tes.

Chaeryeong meneteskan air mata pedih itu lagi. Kata-kata Eonnienya begitu menusuk relung hati dan jantungnya membuatnya sesak seketika. Hanya gelengan berat yang ia ajukaan. Genggaman ditangan itu mempererat. Tatapan Chaeyeom pada adiknya seketika menjadi tatapan memohon walau ia tahu sejak tadi adiknya menghindari kontak mata dengannya.

"siapa? Apa dia kekasihmu?
Hwang Hyunjin?"

Pertanyaan lembut kakaknya membuat isakan itu terdengar sekarang. Chaeryeong padahal berusaha untuk menutupinya dengan gigitan pada bibirnyaa. Sedangkan sang kakak, merasa kawathir melihat sang adik seperti itu. Ia menjadi frustasi sendiri.

"SIAPAAAA?!" bentaknya frustasi.

Chaeryeong bahkan Yuna yang masih berdiri ditempatnya itu pun terkejut mendengar bentakan Chaeyeon yang mungkin ia tahan sejak tadi. isakan itu mengeras, membuat Yuna mau tak mau menghampiri Chaeyeon dan merangkulnya.

"Unnie, lebih baik kita keluar dulu. Kau harus menenangkan dirimu. Begitu pula dengan Chae. Jiwanya akan tergunjang jika kita terus memaksanya seperti ini. Hm?"

Yuna mencoba memberi pengertian pada sang kakak dari sahabatnya itu. Menggiring bahu rapuh itu keluar dari ruang rawat itu menyisakan Chaeryeong yang terus menangis terisak.


000


Drrrrtttt DrrrtttDrrrttt Drrrttttt

"Jeno -yaa.. Ada telfon untukmu."

Krek.

Seorang namja, Lee Jeno baru saja menutup kamar mandi didorm NCT Dream. Ia baru saja selesai membersihkan diri, tadi mereka baru saja selesai latihan. Dan kini mereka sudah berada didorm masing-masing. Jeno, Renjun, Chenle dan Jisung pulang ke Dorm Dream. Jaemin harus syuting drama. Dan untuk Haechan Mark ia kembali ke Dorm 127. Ya, sekarang NCT Dream kembali mempunyai 7 members, karena Mark kembali gabung ke grup mereka.

Accidentally Angel (Haechan & Chaeryeong)- (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang