Part 22

2.2K 180 5
                                    


Sarapan pagi sudah berakhir beberapa menit yang lalu, Eomma sudah mulai membereskan meja makan, dibantu oleh maid. Sedangkan Chaeryeong kali ini sudah diambil alih oleh kedua adiknya Haechan  kearah taman. Membantu mereka menanam tanaman disana bersama Tuan Lee. 

Dan Haechan kini mendengus ketika kedua tangannya ditarik paksa oleh Daehye dan juga Jeno kearah ruang tengah. Sedangkan Renjun mengikuti dibelakang mereka.

"Yaa!! Apa - apaan kalian ini kenapa menarikku kesini haah? Yak! Lee Jeno, Lee Daehye!!" pekiknya memberontak.

Daehye mendengus. "Ikuti saja oppa, Dan duduk disini!" ujarnya mencoba menduduki paksa Haechan disofa ruang tengah dibantu Lee Jeno.

"Yak, aku tidak mau!" tolaknya kesal.

"Kau harus mau, cepat duduk!" Kini Jeno yang memaksa.

Haechan yang malas ribut pun akhirnya menurut, ia membanting dirinya kesal dan duduk disofa itu. Diikuti kedua orang tadi disebalah Haechan, tak lupa dengan tatapan mengintimidasi dari keduanya. Tidak, ketiganya karena Renjun juga ada disana. Haechan yang melihatnya memutar bola matanya jengah. 

"Kau kenapa sih? Kau juga, Lee Daehye kau itu kenapa hah??! Pagi-pagi membuatku stress!" pekiknya menatap kedua sahabatnya dan adiknyaa bergantian.

"Oppa yang kenapa, kenapa kau tidak ada dikamarmu sih ketika Moonjae membangunkanmu, hah?? Kau kemana?"

Jeno mengangguk, "Dan tadi, kau datang bersama dengan Chaeryeong. Kenapa bisa? Kamar kalian kan berlawan."

"Keutji, Jeno oppa benar. Hayo mengaku oppa, eo? Apa yang kau lakukan semalam hah? Apa kau tidur sekamar dengan Lee Chaeryeong? Yakk, Oppa kalian belum menikah!!!" Pekik Daehye kesal memukul lengan oppanya gemas.

Haechan memandang keduanya tak percaya. Ia menjitak kepala Jeno dan Daehye bergantian. 


"Aigoo, anak ini..eug!"

Duk. Duk.

"Akkk~ Oppa!"

"Yakk! Kenapa kau menjitakku,Hah??!!" Pekik Jeno ikutan, karena ia juga kena jitakan Lee Haechan.

"Karena otak kalian harus dicuci! Aku tadi abis olahraga pagi, dan setelahnya aku membangunkan Chaeryeong. Tidak ada hal yang aneh yang kalian fikirkan itu, dasar bodoh!


Kau juga Lee Daehye, kenapa kau berani menuduhku begitu hah???!" Haechan memandang kesal kearah adiknya yang sudah menunduk takut.


Renjun yang melihatnya jadi tak tega. Ia mendesis, "Itu juga salahmu yang tumben sekali kau berolahraga pagi-pagi begini. Dan kemarin malem terakhir kali kami taunya kau ada dikamar 

Lee Chaeryeong kan?" Ujar Renjun membela. 

Daehye ikut mengangguk membenarkan.


"Iya itu benar, makanya kami berspekulasi kalau kau menginap satu kamar dengan adik sepupuku. Hei, ingat kalian belum resmi. Auggh.. Hampir ku hajar lagi wajahmu itu tadi." Gumam jeno menggerutu kesal dengan apa yang ia fikirkan tadi.

Haechan yang mendengaar itu mengacak rambutnya frustasi sekaligus kesal dan tak habis fiikir dengan fikiran mereka bertiga. 


"Argghh kalian membuatku gila!!!" pekik Haechan kesal.

Haechan beranjak meninggalkan mereka menuju kamarnya. Menurutnya jika ia tetap disitu, yang ada ia emosi. Lebih baik ia pergi dan mandi itu lebih baik.

Sedangkan yang ditinggalkan menatap tak percaya punggung itu yang sudah menjauh.

"Astaga, kurasa kita sudah keterlaluan. Aku tak tega pada oppaku? Daehye, bodoh!" Celetuk Daehye memukul kepalanya sendiri merasa bodoh dengam pemikiran buruk tentang kembarannya itu.

Accidentally Angel (Haechan & Chaeryeong)- (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang