Pria Itu...

43 37 6
                                    

PRIA ITU...

"Eh kau?!sedang apa disini?!"

"Kenapa aku tidak boleh kesini?"ujar pria itu.

Pria didepanku ini benar-benar membuatku kerepotan. Hari ini bagaimana ia bisa disini?Huft, benar-benar menyebalkan.

"Eh kalian sudah saling kenal?"tanya Hanna.

"Ya."Jawab Ian singkat.

"Hanna, mengenalnya?"tanyaku pada Hanna.

"Iya, dia adalah-"

"Kami sudah mengenal sejak kecil." Sela Ian.

"Oh."

Lelaki ini bisa-bisanya bersama perempuan lain setelah melamarku. tunggu, bukankah aku sudah menolaknya, kenapa aku seperti orang yang cemburu saja?Ian pria ini benar-benar menjengkelkan.

"Baiklah, Saki ayo ikuti aku!"seru Ian.

"Hah?!"

Akhirnya aku mengikutinya. Tunggu, kenapa aku mau saja mengikutinya?!tapi, tidak bisa kusangkal pria didepanku ini sangat tampan. Kami akhirnya sampai di taman yang tidak jauh dari panti asuhan.

"Saki kenapa kau disini?apakah kau mengikutiku?"tanya Ian tiba-tiba.

"Hah, mengikutimu?kau pikir kau itu siapa!"jawabku kesal.

"Bukankah aku calon suamimu?"katanya.

Pria didepanku ini benar-benar bisa membuat orang salah paham. Tapi, masalah ini harus diselesaikan baik-baik.

"Tapi, maaf bukankah waktu itu aku telah menolakmu?dan bukankah kamupunya wanita lain sekarang?"Ucapku.

"Wanita lain?"tanyanya seolah-seolah berakting tidak tahu.

"Ah maksudmu Hanna?dia adalah adikku." Sambungnya lagi dengan senyum mengejek.

Dia ini Hanawa Ian benar-benar membuatku naik darah. Hanna adalah adiknya?berarti ia lajang. Bagus sekali. Dan apa-apaan ini, aku memikirkannya?Ian.

"Hei Saki..."Panggilnya tiba-tiba.

"I-iya?!"jawabku tergagap.

"Apakah ada yang pernah bilang kau cantik?"katanya sambil menoleh kearahku.

Aku tidak menjawabnya. Pipiku memerah. Wajahku tertunduk dalam tak berani menatapnya. Saat aku mengangkat wajahku, ia tersenyum hangat. Rasanya seperti bermimpi saat pertama kali kami bertemu ia seperti robot tanpa ekspresi. Tapi, ia didepanku sekarang menjadi pria yang hangat.

"Sudahlah, aku akan kembali kepanti asuhan saja."

Aku langsung berlari dengan wajah memerah. Aku salah tingkah. Aku merasa  seperti berbunga-bunga. Aku bertanya kenapa aku seperti ini pada diriku sendiri. Entahlah, perasaan yang rumit.

Cinta Bersemi di Gunung Fuji《HIATUS》Where stories live. Discover now