Setelah hampir 90 menit mentutori Carina yang sudah berhasil menghilangkan siput, Cedric memutuskan untuk mensudahi tutor hari ini. Tapi, ada alasan lain yang menyudahinya. Dugaannya tepat, hari ini suasana hati Carina terlihat jelek dan ia berusaha untuk tidak bertanya, takut memperburuknya. Mereka keluar dari ruang kelas transfigurasi dengan canggung. Carina sempat diam sampai ia sadar kalau Cedric masih berjalan disebelahnya.
"Oh, terima kasih atas tutor hari ini. Aku cukup senang bisa menghilangkan siput. Kau seorang tutor yang bagus" ucapnya mencoba terdengar ramah.
Cedric hanya mengangguk canggung, kali ini ia tidak bisa menahan keingin tahuannya, "Well, apa kau benar-benar senang? Aku bisa merasakan kau tidak begitu.." pernyataannya membuat Carina menunggu kalimat akhir, namun tidak pernah Cedric selesaikan. "Tidak apa! Lupakan. Ah, kau sudah berlatih dengan baik hari ini" lalu memberikan senyuman tipis dan membuang wajah. Oh, Ced, kau sudah kelewatan, pikir Cedric dalam hati.
Carina berhenti sejenak, ia mengkerutkan dahinya dan tersenyum, "Ah, maaf. Aku mendengar berita buruk sebelum bertemu denganmu" jelasnya. Cedric mengangguk, seakan-akan ia tau tapi tidak tau berita apa. Untuk sesaat, mereka berjalan pelan dengan kecanggungan yang meningkat. Cedric teringat mengenai informasi dari Heidi tadi malam.
"Ah! Aku dengar kau seorang chaser quidditch"
Mata Carina bersinar ketika Cedric mengatakan hal itu, sesaat ia senang memikirkan quidditch. Ia mengangguk dengan senang, "Yeah! Aku tidak sabar dengan pertandingan musim ini! Ini akan jadi pertandingan pertamaku. Oliver tergila-gila untuk memenangkan piala musim ini" jelasnya dengan nada lebih hidup, membuat Cedric lega.
Ia mengangguk senang mendengarkan celotehan Carina mengenai tim quidditchnya. Ia sedikit menceritakan tentang betapa tegas dan disiplinnya Oliver Wood, captain quidditch Gryffindor. Betapa kerennya si kembar Weasley menghalangi bludgers menyerang timnya, dan tentu Harry Potter yang menurutnya adalah seeker tercepat yang pernah ia lihat. Cedric tersenyum tipis, sesuai dugaannya tentu Carina tidak mengetahui apa-apa tentang dirinya.
Carina yang menyadari celotehannya tiap kali membicarakan quidditch, langsung berhenti. "Uh! Maaf, aku selalu terbawa senang jika membicarakan quidditch. Ini pertama kalinya bagiku.." ujarnya meminta maaf. Cedric menggelengkan kepalanya, "Oh! Tidak apa, kau lebih ceria dan menyenangkan dari 90 menit yang lalu, dan itu bagus". Untuk sesaat Carina tersenyum, pria ini baik juga, pikirnya.
"Jadi.. apa yang kau lakukan Ced, selain menjadi idola para gadis Hogwarts?" guyonnya.
Cedric yang mendengar pertanyaan itu tidak bisa menahan wajahnya yang memerah, ia selalu malu setiap kali orang bilang ia adalah idola di sekolah ini. Disisi lain, ia ingin tau reaksi Carina jika mengetahui bahwa ia seorang seeker.
"Well, pertama-tama, aku bukan idola" ucapnya menekan membuat Carina memutar kedua bola matanya. "Erm, tidak banyak. Aku seorang prefect, cap—" ucapannya terhenti ketika Professor McGonagall berpapasan dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] 𝐅𝐀𝐋𝐋 𝐅𝐎𝐑 𝐘𝐎𝐔 | 𝘊. 𝘋𝘪𝘨𝘨𝘰𝘳𝘺 + 𝘉. 𝘞𝘦𝘢𝘴𝘭𝘦𝘺 ✓
FanfictionCarina merupakan sosok yang periang, namun terkadang ia tidak mengetahui apa yang ia mau. Yang ia tau, ia ingin sekali menjadi curse-breaker sebagaimana Bill Weasley melakukannya. Namun, kehidupannya berubah semenjak kaburnya Sirius Black dari Azkab...