Chapter 01 : Change Up

4K 331 65
                                    

“Sarapan dulu, sayang.”

Langkah kaki Joon Eun terhenti begitu mendengar suara merdu sang ibu. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku. Tanpa menoleh sedikitpun ke belakang, ia kembali melangkahkan kakinya. Meninggalkan kediaman keluarga Kim tanpa mengeluarkan suara.

Wonwoo menghentikan gerakan tangannya, yang sedang menata piring. Tangannya yang tidak memegang apapun menyentuh dadanya yang berdenyut sakit. Hatinya terasa ngilu. Kim Joon Eun—putra kesayangannya—tiba-tiba berubah sejak masuk ke jenjang SMA. Perilaku hangatnya menghilang digantikan hawa dingin yang senantiasa menguar. Ia tidak tahu kenapa.

“Heeh? Joon Eun sudah berangkat?” tanya Mingyu, saat sampai di lantai bawah dan hanya melihat istrinya sendiri sedang menata piring.

“Uhm, katanya hari ini dia piket,” jawab Wonwoo dengan senyum menawan. Ia tidak ingin Mingyu tahu, kalau Joon Eun bersikap dingin padanya. Hal itu hanya akan membuat suaminya sedih dan khawatir.

“Ooh~” Mingyu hanya mengangguk dan melangkah menghampiri Wonwoo, memeluknya dari belakang. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu istrinya, menghirup aroma wangi yang menguar. “Hari ini mungkin aku akan pulang sedikit larut. Aku harus menyelesaikan syuting dramaku malam ini juga. Tidak apa-apa, kan?”

Wonwoo membalikkan badannya. Memperlihatkan senyum terbaiknya yang bisa ia kembangkan. “Tidak apa-apa. Aku juga ada kegiatan hari ini. Hanya pemotretan, mungkin sudah selesai saat Joon Eun pulang.”

Mingyu mengecup pipi Wonwoo dalam dan mengusap rambut sang istri dengan sayang. Tangannya terulur mengusap pipi tembam Wonwoo. “Kenapa kamu semakin cantik setiap hari?”

“Gombal.” Wonwoo mencubit pinggang Mingyu, dan membalikkan badannya. “Udah ah, ayo sarapan.”

***

“Woah, kita sekelas dengannya lagi?”

“Jangan seperti itu Joo Won-a. Kelas kita terkenal karena ada dia.” Areum—primadona—sekolah muncul, dan mendudukkan dirinya di hadapan siswa tampan di pojok kelas. Pakaiannya ketat, menunjukkan body goalsnya yang menggoda mata para laki-laki. “Joon Eun-a, jangan dengarkan kata Jo Woon, okay? Dia hanya iri padamu.”

Siswa itu—Joon Eun—meraih headphonenya dari dalam laci, dan melangkah meninggalkan kelas begitu saja. Membuat Areum tidak bisa menahan dirinya untuk memukul meja dengan keras. Sial. Apa coba yang kurang darinya? Semua siswa di sekolah bertekuk lutut di hadapannya, hanya Joon Eun seorang yang bisa bersikap kurang ajar padanya.

“Kamu masih mengejarnya, Areum-a?” tanya Yoon Seok, sembari mendudukkan dirinya di kursi milik Joon Eun. “Bahkan Ha Joon masih jauh lebih baik daripada gay itu.”

“Aish, diam kau!” kesal Areum, sembari melempar wajah Yoon Seok dengan pulpen—entah milik siapa.

Sementara di sisi lain Joon Eun sedang mendudukkan dirinya pada tangga di belakang perpustakaan. Tempat itu cenderung sepi, karena jarang ada yang tahu kalau ada tangga di sana. Satu-satunya tangga penghubung gudang di atap sekolah. Tempat pelarian Joon Eun yang malas bertemu teman sekolahnya.

Telinganya tertutupi headphone putih yang selalu ia bawa kemana-mana. Jemarinya sibuk menscroll layar ponselnya. Memandang foto kecilnya bersama keluarga, juga paman-pamannya. Tatapannya terjatuh pada wajah Wonwoo—mamanya—yang tersenyum dalam rangkulan sang papa.

“Kenapa harus ...”

***

Kim Joon Eun—putra tunggal dari pasangan Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo. Mimpinya untuk memiliki adik sirna saat Wonwoo keguguran, dan rahimnya terpaksa di angkat. Bahkan untuk sekedar adik angkat. Setiap panti asuhan menolak niat baik pasangan itu, hanya karena keduanya bukanlah pasangan hetero.

[SP] SON || MeanieWhere stories live. Discover now