1 : Ruler of London

2.9K 249 69
                                    

⭕........................⭕
New Ver
❌...................... ❌

Hiruk pikuk kota London terlihat seperti biasa di awal musim gugur yang cukup dingin, jalanan mulai padat dipenuhi lalu lalang mobil pribadi, kendaraan umum dan pejalan kaki. Mari kita abaikan sebentar keramaian kota London di pagi hari ini dan berpindah ke sebuah rumah besar dengan nama Jaeger di gerbang rumahnya.

Rumah besar itu terlihat mulai sibuk dengan beberapa maid yang berlalu lalang menyiapkan kebutuhan tuannya, begitu juga dengan para pria berjas hitam yang mengambil tempat untuk mulai menjaga tuan mereka.

Seorang pria paruh baya turun dan seketika itu pula kegiatan para maid dan pria berjas hitam disekitarnya terhenti dan memberi hormat pada tuan mereka, pria itu berjalan tanpa menggubris para bawahannya.

"Pagi tuan tuan, selamat pagi" Dari pintu masuk seorang pria memasuki rumah, pria dengan syal bewarna biru itu menyapa beberapa maid dan pria berjas hitam yang menunduk padanya.

"Pagi tuan Grisha, London pagi ini cukup dingin ya" pria itu melepas syal dan mantelnya dan seorang maid dengan sigap menerimanya.

"Terimakasih"

Pria itu duduk di samping orang yang ia panggil tuan Grisha, pemilik rumah itu Grisha Jaeger.

"Jangan panggil pak tua ini tuan, kalian para generasi muda pada akhirnya akan mengambil alih kekuasaan" Pria itu tersenyum pada Grisha.

"Oh ya paman, hal yang paman minta kemarin aku sudah melakukannya"

"Terimakasih Armin, kau memang bisa diandalkan. Bagaimana dengan anak nakal itu? Kenapa dia belum pulang sampai sekarang?" pria yang bernama Armin itu menghela nafas, kemarin ia diminta Grisha untuk mencari tikus yang mencuri barang yang akan mereka jual dan si anak nakal yang disebut Grisha mau mengeksekusi sendiri tikus itu.

"Aku kira dia sudah kembali paman, kemarin aku berpisah dengannya" Armin mengalihkan perhatiannya pada seorang pelayan yang meletakkan sarapan Grisha dan untuknya, ia mengucapkan terimakasih.

"Anak itu memiliki kebiasaan yang buruk, selalu turun tangan sendiri" Grisha yang sedang memijat pelipisnya, Grisha ingin segera melepas jabatannya sebagai pemimpin tapi anaknya itu masih kekanakan. Grisha khawatir jika nanti ia gugur oleh musuhnya tapi anak itu masih belum dewasa akan bagaimana jadinya nanti.

Seolah mengerti apa yang dipikirkan Grisha Armin mencoba menenangkan ayah dari temannya sekaligus orang yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri.

"Armin sejak kapan datang? Apa kau mau berangkat bersama Eren? Ngomong ngomong dimana anak itu sekarang?" Seorang wanita paruh baya yang masih nampak cantik bergabung untuk sarapan bersama mereka.

"Selamat pagi bibi Carla" Armin dengan senyum secerah mentari menyapa wanita tadi mengabaikan pertanyaan beruntun yang ditanyakan kepadanya.

Drrrt drrrt drrrt

Armin yang merasa ponselnya bergetar segera mengambil dan ia melihat notifikasi dari orang yang sedari tadi mereka bahas.

Eren

Langsung berangkat saja, aku tidak pulang. Sampai bertemu dikelas Armin.

Armin tersenyum canggung pada orang tua Eren sekaligus atasannya "Paman aku berangkat sekarang, terimakasih sarapannya" Armin mengambil syal dan mantelnya dan keluar dari rumah itu.

"Hey sarapanmu belum habis Armin, hah anak itu sama saja" Carla menghela nafas lelah dengan anak muda jaman sekarang yang mengabaikan sarapan.

"Kau juga tuan Jaeger, bisa tidak jangan membawa pekerjaan ke meja makan. Lama lama aku bisa cepat tua jika begini" Grisha hanya bisa mengalihkan pandangannya dari sang istri.

Two World 《Ereri》Where stories live. Discover now