Chapter 04

4.2K 474 11
                                    


Love sudah menunggu sekitar 1 jam di halaman rumah nya. Melirik terus ke arah jam tangan di lengan kanan nya.

Tinnn !!

Dengan sigap love langsung berlari ke arah mobil mew yang tengah terparkir di depan gerbang rumahnya.

Saat ingin duduk di kursi depan, Mew langsung menatap datar ke arah love.

"duduk di belakang"

"A - ah baiklah", love yang menutup kembali pintu tersebut lalu duduk di kursi belakang mobil Mew.

Tidak ada percakapan di antara mereka, hening. Yang satu sibuk berkendara dan yang satu lagi hanya menatap pemandangan dari luar jendela. Gulf menyadari akan keheningan ini namun hatinya justru bahagia melihat keduanya. Apakah Gulf salah? Bahagia di atas penderitaan orang lain. Hati nya sudah cukup sakit untuk melihat mereka berdua, namun ia tidak boleh egois.

Tak cukup waktu lama untuk sampai di kantor, Mew berhenti di jalan sebelum memasuki gerbang kantor.

"Turun, saya tidak mau ada rumor mengenai diri saya"

Gulf kaget, "P'Miu itu akan menyakitkan baginya"

Love meremas tas miliknya lalu turun tanpa sepatah kata, air matanya keluar tanpa permisi, perlakuan Mew padanya begitu menyakitkan. Apakah ia akan tahan menghadapi dingin nya hati Mew.

"Biarin aja, gua udh capek liat muka nya"

Mobil Mew terus berjalan memasuki halaman perusahaan miliknya.

.

.

.

"P'Miu ayo makan, sudah waktu makan siang" ingat Gulf

Namun, Mew masih berkutat dengan laptop serta berkas berkas miliknya. Gulf langsung mengambil ponsel milik Mew lalu memesan sendiri makanan untuk Mew, ia sudah hafal jika Mew tidak suka makanan pedas soalnya ketika di rumah bibi nya, dirinya memerhatikan Mew yang sedang menyingkirkan cabai di piring makanannya.

Kringg !!

"iya halo??"

"Pak ini ada gofood yang ingin mengantar makanan yang bapak pesan"

Mew melirik ke arah Gulf yang menatapnya lalu mengangguk menandakan untuk mengiya kan perkataan pegawainya.

"Suruh antarkan ke sini"

Gulf langsung tersenyum cerah, "Nanti di makan, aku ngumpulin banyak tenaga lho buat mesenin itu tau gak"

"Iyaaa bakal gua makan oke manis", tangan kekar miliknya mengusap pelan ke rambut halus milik Gulf

Tok tok tok

"Masuk"

Saat pintu terbuka bukan nya gofood melainkan Love yang tengah membawa se kantung makanan ke arah Mew.

"ini aku tadi sudh belikan makanan buat kamu" ujar Love seraya menjulurkan tangan nya menyerahkan makanan tersebut.

Di saat bersamaan juga, driver Toko cepat saji mengantarkan makanannya.

"Permisi"

Mata Mew langsung tertuju kepada driver tersebut yang berdiri di depan pintu.

"Saya, itu makanan yang saya pesan terimakasih"

"Sama sama pak"

Mew langsung mengambil makanan yang di pesan Gulf untuk dirinya dan memakan nya dengan lahap, sedangkan Love tangan nya yang sudah pegal bertahan memegang makanan akhirnya turun kembali dan terdiam di depan meja Mew.

"Pergilah, saya sudah makan"

Love mengigit bibirnya menahan agar air matanya tidak jatuh, ia lelah cukup jangan lagi.

Gulf terdiam sejenak, apa karena ulahnya love yang tidak bersalah harus menjadi korban dingin dan kasarnya seorang Mew Suppasit.

Tanpa banyak basa basi love berjalan keluar, ia tidak ingin lagi seperti ini cukup sudah ia juga butuh seorang ynag cinta padanya. Bukan ini yang ia inginkan, seorang kasar serta tidak menghargai dirinya. Gulf pun mengikuti love, menembus dinding demi dinding, terbang ke sana kemari guna mencari keberadaan Love.

"Hiks hiks" hantu tersebut mendengar suara tangisan cewek dari balik dinding balkon yang terpencil dari kantor tersebut.

"Aw, gimana ini hiburnya bahkan aku gak bisa nyentuh Love", Air mata love mengalir deras di pipi putih bersih milik wanita tersebut.

"paa. . . Love gak suka kayak ginii hiks" rintih love

Dada Gulf semakin nyeri melihatnya, gara gara dirinya, harusnya ia sadar diri dirinya hanyalah hantu tidak jelas yang masuk ke hidupan seorang manusia Indigo dan kini karena ulahnya ia merusak dunia percintaan 2 orang.

Tanpa sadar, Gulf ikut menangis melihatnya. Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Love yang masih menangis tersedu sendu di sana.

"P'Miu"

"Iya kenapa sayang"

"Apakah aku boleh pergi dari kehidupan mu?" Tanya Gulf

Mew yang terkejut langsung menatap tajam ke arah Gulf, "buat apa? Lo disini aja sama gua jangan ke mana mana"

"Aku cuma hantu yang tidak jelas dan aku seharusnya tidak masuk ke kehidupan mu" jelas Gulf, air matanya ingin sekali keluar namun ia tahan

Sontak mendengar itu Mew memeluk erat Gulf, membawa sang hantu itu ke dalam dekapan nya.

"Jangan pergi, hati ku sudah jatuh padamu tolong Gulf" tutur Mew seraya memejamkan matanya

Mata Gulf melebar, pipinya memerah, baru kali ini ada orang yang menyatakan cinta pada nya? Apakah ia bisa pergi meninggalkan Mew kalau jadinya seperti ini.

"P'Miu hiks. . . Aku minta maaf gara gara aku Love nangis, gara gara aku P'Miu tidak mendapatkan cinta yang nyata" keluh Gulf di dekapan Mew

"Kamu cintaku, walau kita beda dunia aku akan tetap mencintai mu Gulf" ujar Mew yang semakin mengeratkan pelukan nya.

Kini, 2 sosok berbeda dunia tengah menikmati dekapan hangat dan menangis karena cinta yang terhalang oleh alam. Tidak bisa kah mereka bersama untuk jangka waktu yang lama, kenapa mereka harus di pertemukan di dunia yang berbeda.

Kenapa tuhan tidak memihak kepada mereka, manusia dan Roh tidak bisa bersatu. Suatu saat pasti ada yang menentang hubungan ini.

.

.

.

"Gulf apa kamu mau mendengar suatu cerita?" Tanya Mew yang sedang memainkan rambut lebat Gulf

Gulf mengangguk pelan, "apa itu ceritanya Phi??".

[ __♡__ ]

Jangan lupa vote, Comment dan share yaaaa

GHOST [ MEWGULF ] ✓ Where stories live. Discover now