BAB 11

4.2K 750 104
                                    

Aku tidak tahu bagaimana caranya mengucapkan kata-kata ini....

            "Aku juga tidak mengingatnya," kata Seon-Ho kepada manajernya setelah mereka selesai dengan siaran radio On-Air bersama dengan Cheol temannya. Jung-Yoon manajernya bertanya, "Sepertinya salah satu staf 'Cops Be Mine', Hyung. Ingat ketika Hyung membantu seorang staf yang terjatuh? Sepertinya staf itu adalah orang yang sama dengan yang menulis surat pembaca hari ini Hyung."

            Seon-Ho mengangguk, "Kamu benar Jung-Yoon, aku sekarang ingat. Aku menolongnya berdiri setelah ia terjatuh di tangga. Aku benar-benar tidak mengingatnya kalau saja kamu tadi tidak mengingatkannya."

            Jung-Yoon membalas, "Sepertinya staf tersebut masih sangat terpukau denganmu Hyung."

            Seon-Ho tersenyum dengan polos, "Aku hanya membantunya berdiri saja."

            "Terkadang orang-orang tidak berpikir selurus dirimu, Hyung. Terkadang ketika kita sangat baik—orang akan berpikir yang lain."

            "Seperti apa?"

            "Peduli."

            "Tapi memang aku peduli."

            "Itu masalahmu, Hyung, orang akan sering salah sangka dengan kebaikanmu."

___

            Han Seon-Ho menekan empat digit kode pintu rumahnya dan membukanya ketika ia mendengar nada 'klik'. Ia melepaskan sepatunya dan ketika ia mendongak ibunya telah berjalan dengan celemek dari dapur untuk menyambutnya pulang. Kim Mi-Rae ibunya yang telah berumur lebih dari enam puluh tahun setiap hari—dan semalam apapun Seon-Ho pulang akan selalu memasakkan anaknya makanan untuk dimakan. Hari ini Seon-Ho menyelesaikan jadwalnya dengan lebih cepat dan Mi-Rae telah menyiapkan makan untuk anaknya. "Adeul[1], omo[2], kamu terlihat sangat lelah."

            "Tidak, Eomma, aku baik-baik saja."

            Mi-Rae mendekat dan memegang wajah anak satu-satunya, "Lihat kulitmu yang lelah ini, Adeul. Kamu harus makan. Aku sudah menyiapkanmu sup daging dan nasi panas."

            Seon-Ho tersenyum kepada ibunya, "Eomma, aku sudah dewasa."

            "Tapi kamu tetap anakku, ayo cepat jalan ke dapur Seon-Ho," kata ibunya yang berjalan terlebih dahulu. Seon-Ho berjalan mengikuti ibunya dan ia melihat meja dipenuhi oleh berbagai makanan. "Eomma, ini terlalu banyak untukku makan."

            "Kamu harus makan yang banyak dan mengembalikan cahaya di wajahmu, Seon-Ho. Oh, ya, aku mendengarkan acara radio Cheol tadi denganmu."

            Seon-Ho yang duduk berhadapan dengan ibunya mengangguk dan mulai memakan makanan yang disediakan. "Apa Eomma mendengar sampai akhir?"

            "Ya, tentu saja."

            Seon-Ho tersenyum, "Eomma hanya mendengarkan kalau aku menceritakan sesuatu mengenaimu."

            "Tapi hari ini berbeda bukan, Adeul," kata Mi-Rae mengelak. "Eomma, mendengar cerita mengenai staf tersebut. Kamu adalah anak baik Adeul, tidak heran banyak orang yang masih mengingat kebaikanmu."

            "Kalau kata Jung-Yoon aku tidak boleh terlalu peduli. Orang akan salah sangka."

            "Apa yang akan mereka pikirkan memangnya kalau kamu peduli, Adeul? Orang yang baik hanya akan memiliki prasangka orang-orang kalau dirinya baik, bagaimana mereka menerimanya bukanlah tanggung jawab kita. Tapi kalau kita tidak peduli—orang-orang akan berpikir kamu tidak memiliki perasaan sekali. Manusia memiliki perasaan Seon-Ho. Kalau kita baik, tidak ada yang salah, tapi kalau kita tidak peduli dan kita jahat, itu adalah hal yang berbeda. Lebih baik orang-orang berpikir kita peduli daripada hal-hal yang lain."

            Seon-Ho mengangguk, "Terimakasih makanannya Eomma."

            "Seon-Ho, kamu adalah anakku, kamu tidak perlu berterimakasih ketika aku memasak untukmu. Sudah menjadi tugasku untuk memasak, Adeul."

            "Ah, apa katamu tadi Eomma? Lebih baik menjadi baik daripada tidak peduli dan jahat—jadi aku sedang bersikap baik sebagai anakmu," Seon-Ho tersenyum dan ibunya tertawa, "Kamu memutar balikan kata-kataku Han Seon-Ho!"

_________

[1] 아들 (adeul) adalah "anak" dalam Bahasa Korea.

[2] 오모 (omo) berarti "ya, Tuhan".

On-Air | #Love No. 1Where stories live. Discover now