Wasiat #8

2.8K 69 0
                                    

Pagi itu setelah sepekan setelah kejadian mereka coba dirampok dan ditraktir makan semur ikan mas
seperti biasa Pagi2 buta nampak lukita berjalan perlahan sambil memikul 6buah tong air berukuran besar...kalau diitung2...sekitar 1 setengah kwintal beratnya...padahal kakek astana tidak pernah meminta lukita...Tapi Sipatnya & Tekady yg Kuat..Dia melakukan pekerjaan atas kemauannya sendiri
Tiada Hari tanpa berlatih ilmu dan menggembleng Tubuhnya...

Tubuhya yg kecil.jg Setengah Bongkok Hampir tidak terlihat...hanya 6 tong air yg naik turun

Sementara itu..kakek astana lg sibuk diladang membersihkan Tanaman dan rumput2 hama ...
Bibit Jagung dan kacang sudah disiapkannya...
Dengan perlahan Kakek astana sudah hampir selesai membersihkan ladang yg hendak ditanami...

Ahhhh...tinggal sedikit lagi semak2 dipinggiran hutan itu...beliau istirahat sejenak sampai menyeka keringatnya...dan mengambil kantong air dr kulit rusa...setelah meminum 2 tegukan...kakek astana melanjutkan kembali pekerjaany...

Tanpa disadari kakek astana...dibalik Dahan kayu kering semak belukar...bersarang seekor ular weling sangat beracun...disaat kakek mundur sambil menggeret ranting2 yg kecil kepinggir lahan...tiba ular weling menyambar dan menggigit leher kakek astana...gerakan sangat cepat dan gesit...setelah menggigit ular itu langsung melompat kedahan dahan pohon dan lari kedalam hutan...

Kakek astana merasa lehernya terasa panas...Ahhh...Cuaca Hari ini begitu cerah...terik matahari sangat panas...menguras keringat dan tenagaKu ...Bathin Kakek Astana...

sedikit demi sedikit leher kakek itu semakin panas...dan pandangannya berkunang2...
tenggorakan tiba2 kering...badan gemetar mulai lemah...Ada apakah ini...pikir kakek astana...

Apakah Malaikat maut akan menjemputku diladang ini...
Ahhhhh....Sang kakek segera bergegas kembali kegubuknya...dia berpikir...seandainya dia mati hari ini...dia ingin bertemu dgn cucu nya untuk terakhir kalinya...dengan sempoyongan,kakek astana berusaha terus berjalan...tenaga dalamnya dia kerahkan...agar tubuhnya kuat sampai digubuknya...

Sementara itu...seperti biasa lukita mengisi bak air penampungan dibelakang gubuknya...hanya butuh 2x angkut bak penampungan air sudah penuh...

lukita segera pergi kehutan ketempat Perbol berada...sambil bersiul dan berlari2 kecil sampai lah lukita diistana Perbol...
bukany Lukita tdk sopan dgn memanggil Perbol...Tapi Perbol sendiri yg ngotot agar dia dipanggil cukup dgn nama itu...dgn alasan supaya selalu seumuran dgn Lukita...

jadi seorang Sahabat itu ya rata2 seumuran...Aku Panggil Kau BUNGBOT SAMPAI KAPANpun...Kaupun panggil aku Perbol sampai kapanpun...,tidak akan ada perubahan...Dan Lukita pun kala itu setuju...

Hai Perbol...ayo keluar...teriak Lukita dr Luar Istana Pohon Mahluk cebol

Heii.. BUngBot ..Memyembullah kepala mahluk yg gondrong jg gimbal...
Lukita...kau mau bertanding apa hari ini...??

Hmmm...karna Lukita sudah tau Kehebatan perbol...Salah satunya...bisa membaca pikiran seseorang...

Baiklah ...Hari ini kita Bertanding Menangkap Hewan Buruan kita...Siapa yg Terbanyak berarti Dialah pemenangnya...

Hmmm...Perbol Berpikir...Aku Pasti kalah dengan Lukita ...walaupun perangkap ku lebih banyak...tapi keberuntungan selalu milik BungBot...
Baiklah ...Tapi Kali ini Aku Mau taruhanya Yg Lebih menarik...ujar Perbol...

Kau mau taruhan seperti apa perbol???Tanya lukita sambil tatapan matanya memandang ke ujung lembah tempat ladang yg baru akan ditanami...
Kog PerasaanKu tiba2 Kurang nyaman yaa...bathin Lukita...Seharusnya kakek sudah membakar semak2 yg dibersihkan kakek...kenapa asap belum terlihat juga yaaa....

Tiba2 Perbol Menepuk Gundul nya Lukita...

Plakkkk...

Lumayan keras...hingga membuat Lukita Terkejut...

Kau memikirkan kakekmu Lukita...tidak biasanya kau berprasangka terhadap kakekmu...

Hmmmm...Sepertinya ada sesuatu yg Tidak Baik Bungbot...Sebaiknya cepatlah kau kembali kegubukMu...ujar Perbol,sambil menatap ke bukit Tempat lukita dan kakeknya tinggal selama ini..

Kau tidak marahkan perbol...hingga mengusirKu saat ini...Lukita menatap wajah Lukita dengan serius...

Itu tidak Penting BungBot ...Kakekmu lebih Penting...

Dan Berlarilah Lukita dengan Ilmu diatas awan...

Pirasatnya memang benar...Kakek astana terlihat tergeletak didepan pintu gubuk...tubuhnya terkulai lemah...
Lukita segera mengangkat tubuh kakeknya kedalam gubuk...

Ada apa dengan kakek???tanya lukita sambil menangis tersedu2...

aku tidak tau cucuku...mungkin ajalku sudah dekat..
karena dibelkang tengkukQu ini sangat panas sekali...

Lukita pun melihat tengkuk Kakeknya...
Kakek...Ini seperti bekas Gigitan hewan...kelabang ular atau kalajengking...Pasti kakek keracunan bisa hewan yg menggigit kakek...

Lukitu sibuk membongkar isi gubuk...apa yg ada dikepalanya bisa mengobati atau menghambat bisa tersebut...
ahhhh ini...madu hutan...semoga bisa menghambat bisa itu...
lukita segera mengoleskan madu dari hutan tersebut ke tengkuk kakeknya...

reaksi madu itu memang baik buat meredam hawa panas yg dirasakan ditengkuk kakek astana

Tangan kakek Astana menarik Lukita...Beliaupun berbisik lemah...Cucuku...Sudahlah...ini sudah kehendak sang pencipta...Kau Harus Ikhlas menerima semua ini...tekun lah bekerja..ingat pesan2 kakek...Jujur...Ikhlas...

Telaga warna Bunga setan ...dan kotak dibawah ranjang dekat dapur...ada kotak peninggalan orang tuamu dahulu...sambil terbata2...

Kakek...kakek pasti kuat...aku akan kekota dayangan kek...tanpa pikir panjang lagi...
Lukita pun keluar dari gubuk sambil menangis...
ia berlari sekuat tenaganya ...ilmu diatas awan seperti tidak bisa digunakannya...akibat pikirannya yg panik dan kalut..

Lukita terus berlari melewati bukit2...perjalanan menuju kota dayangan dr gubuknya 4jam perjalanan kalau mereka membawa gerobak sapi...
seharusnya dengan ilmu diatas awan...2jam perjalanan sudah sampai dikota dayangan...
Sambil menangis lukita terus berlari secepat2nya...

Aku tidak akan kehilangan kakekKu teriaknya...

setelah sampai jalan utama menuju kota Dayangan ilmu diatas awan bisa digunakany kembali...
pikiran lebih tenang dan fokus...aku harus Ikhlas Apapun yg terjadi...

sebelum sore sampailah lukita dikota dayangan...dia tidak tau harus kearah mana...
yg dia ingat Hanya tempat pengobatan Cui Lan...

Dia pun segera bertanya pada seorang ibu2 yg lewat membawa anaknya...

Nyonya...mohon maaf...apakah nyonya tau tempat pengobatan Cui Lam...

Owh Cui Lan anak kecil...sambil melihat tubuh Anak kecil tersebut...

Owhh iya maaf nyonya...dimanakah tempatnya...???Ujar Lukita sambil menyeka air matanya...

Sebelah utara Pasar ini Anak kecil...Dari sini terus lah kedepan...setelah persimpangan belok ke ketimur setelah itu Belok keutara...sebelah kanan Ada rumah bercorak merah itulah tempaty...ibu itu menjelaskan

Terima Kasih Nyonya...saya mohon pamit maaf saya buru2...
Lalu Lukita pun Berlari kencang menuju tempat itu
sesampainya ditempat yg dituju...

seperinya ini dimaksud nyonya tadi...rumah bercorak merah sangat berbeda dari rumah2 lainya...
Dia pun lalu masuk kedalam,sambil berteriak2...

Abah Lan Seng...Abah Lan Seng....!!!

Seorang Putri kecil berlari menyambutnya...
Putri Khe Ling Melihat seorang Bocah bungkuk yg Gundul dan Hitam...
Hmmm Sepertinya Aku pernah lihat anak ini pikirnya....

Titisan Dewa NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang