Chapter 36

28 2 0
                                    

Ketika Juyeon masih di unit kesehatan universitas, Younghoon pun datang.

Younghoon : Lu kenapa?
Juyeon : Younghoon, maafin gua. Boleh gak gua gak izinin lu buat ngejar kak Hyunjae lagi? Maksud gua, gua gak pengen kita bersaing buat cowok yang sama. Gua serius tentang yang satu ini. Bahkan kalo gua gak bisa dapetin kak Hyunjae, gua gak pengen ngeliat dia disentak. Selain itu, lu tampak lebih serius tentang Chanhee. Gua gak pengen dia terluka.
Younghoon : Gua pikir lu gak akan pernah ngomong itu.
Juyeon : Hah?
Younghoon : Gua gak suka sama kak Hyunjae kok. Gua cuma pengen ngasih lu dorongan.
Juyeon : Dorongan?
Younghoon : Iya.
Juyeon : Sialan lu! Gua udah stres loh 👊👊.

Younghoon pun tertawa

Younghoon : Bukannya itu sepadan? Setidaknya itu ngebuat lu sadar kalo ada seseorang di luar sana yang bisa ngebuat lu melanggar aturan lu sendiri.
Juyeon : Terus siapa orang di luar sana yang melanggar aturan lu sendiri?

Younghoon pun menunjukkan sesuatu dan Juyeon melihatnya. Setelah itu, Younghoon memegang lengan Juyeon.

Juyeon : Heh, sakit!
Younghoon : Kenapa lu gak khawatir sama diri lu sebelum orang lain?
Juyeon : Lu bakal liat. Meskipun gua memulainya dengan lambat, tapi pasti gua bisa kalahin lu.
Younghoon : Ayolah.
Juyeon : Tungguin aja sampe lengan gua membaik.
Younghoon : Baiklah.

Lalu Hyunjae pun datang.

Hyunjae : Juyeon, ini saya. Gimana keadaan kamu?

Younghoon dan Juyeon tersenyum.

Younghoon : Kasih tembakan terbaik lu.

Younghoon : Kasih tembakan terbaik lu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Younghoon pun pergi. Malam harinya, Younghoon yang mabuk sedang menelfon Chanhee dan dia tidak menjawab telfonnya. Pelayan pun datang dan memberikan sebuah kertas dari Changmin yang berisi "Maafin gua atas apa yang udah gua perbuat sama temen lu kemaren. Gua punya sesuatu yang gua tau lu pasti suka. Maafin gua. Changmin". Setelah itu, terdapat suatu gadis yang datang dan menciumnya. Ternyata, itu hanya mimpi.

Chanhee : Younghoon!

Younghoon pun bangun.

Younghoon : Chanhee! Apa lu udah gak marah sama gua?
Chanhee : Ayo bangun, lu kan ada kelas pagi ini.

Ketika Chanhee ingin pergi, Younghoon menahannya.

Younghoon : Chanhee!

Wanita itu pun membangunkannya dan tadi hanyalah mimpi.

Aram : Younghoon! Gua harus pergi sekarang, soalnya pacar gua udah manggil. Ayo kita tukeran nomor, jadi kita bisa ketemu lagi.
Younghoon : Sekarang jam berapa?
Aram : Jam setengah 7.

Younghoon pun langsung buru2 memakai pakaiannya.

Aram : Kenapa lu buru2?

Younghoon pun menelfon Chanhee dan masih belum menjawabnya. Keesokan harinya, Changmin sudah berada berada di depan kamar Chanhee dan mengetuk pintunya. Ketika Chanhee membuka pintunya, dia langsung menutup pintunya setelah melihat Changmin.

 Ketika Chanhee membuka pintunya, dia langsung menutup pintunya setelah melihat Changmin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Changmin : Tunggu bentar, gua mau minta maaf.

Chanhee pun membuka pintunya.

Changmin : Gua gak ngelakuin itu karena Younghoon nyuruh gua. Dia sangat berbeda belakangan ini. Dia juga gak banyak keluar, dia gak membawa pulang siapapun, dia bahkan gak pernah ngebales pesan gua. Jadi gua berasumsi kalo lu adalah miliknya. Gua gak tau kalo dia itu serius tentang lu. Itu aja yang gua pengen bilang sama lu.

Changmin pun pergi. Setelah Changmin pergi, Younghoon pun datang. Chanhee menyuruhnya masuk dan mengobati luka di mulut Younghoon. Ketika sedang mengobati Younghoon, dia sengaja menekannya sehingga Younghoon merasa kesakitan.

 Ketika sedang mengobati Younghoon, dia sengaja menekannya sehingga Younghoon merasa kesakitan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Younghoon : Heh, pelan2 dong. Apa lu yakin lu itu seorang dokter?
Chanhee : Gua seorang dokter gigi. Kenapa sekarang sakit, tapi gak sakit waktu lu berantem?
Younghoon : Itu menyakitkan, tapi itu lebih menyakitkan di tempat yang lain.
Chanhee : Dimana itu?
Younghoon : Kenapa lu gak jawab telfon dari gua atau baca pesan dari gua?
Chanhee : Gak peduli berapa banyak perkelahian yang lu lakukan, bahkan kalo lu gak nyerahin gua ke siapapun, gua gak mau jadi temen seks lu lagi.
Younghoon : Gua juga gak mau kaya gitu.
Chanhee : Jadi, ayo kita kembali berteman.
Younghoon : Gak, bukan gitu. Maksud gua adalah kita jangan cuma temenan aja, tapi ayo kita keluar.
Chanhee : Baiklah.

Chanhee pun menekan luka Younghoon menggunakan kapas.

Younghoon : Ow!

Younghoon pun kesakitan dan Chanhee tersenyum dan mengobati Younghoon lagi.

Younghoon : Apa lu menjadi kasar ketika lu malu?
Chanhee : Gua cuma mau mengingatkan lu, apa seseorang kaya lu serius sama gua?
Younghoon : Gua udah nanya ke diri gua sendiri ketika gua sadar dan ketika gua gak sadar. Gua menginginkan diri lu.

Ketika Younghoon ingin mencium Chanhee, Chanhee pun menutup mulut Younghoon dan menjauhinya.

Chanhee : Lu semalem tidur sama siapa? Gua bisa nyium parfum mereka.
Younghoon : Hmm... Maafin gua, tapi mulai sekarang gua gak akan ngelakuin itu lagi dan gua janji.
Chanhee : Gua gak percaya sama lu.
Younghoon : Chanhee.
Chanhee : Tapi gua bakal kasih lu kesempatan. Gua baru aja sadar kalo hidup gua tanpa lu itu mengerikan. Kalo kita memulai lagi, bisa gak lu janji sama gua kalo gua adalah satu2nya buat lu?
Younghoon : Gua janji.

- To Be Continue -

Promise (Sunhak)Where stories live. Discover now