41. Gorgon

1.1K 139 311
                                    

"Satu kejahatan akan selalu diingat dibandingkan seribu kebaikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Satu kejahatan akan selalu diingat dibandingkan seribu kebaikan."






Happy Reading







"Good morning," sapa Elang pada gadis cantik yang tengah damai dengan alam mimpinya. Tangannya menyentuh pipi Gabriella pelan, masih ada bekas goresan panjang di sana. Melihat itu membuat dada Elang merasa sakit, dia gagal menjaga perempuan yang dicintainya.

Pintu ruangan terbuka, Elang menoleh, melihat sosok wanita anggun masuk dengan membawa sebuah goodie bag.

"Mama ngapain kesini?" Elang menghampiri Miranda dan menuntunnya ke kursi yang sebelumnya ia duduki.

Miranda tersenyum. "Mama bawain kamu sarapan, dimakan ya."

"Mama seharusnya dirumah aja, istirahat. Elang bisa makan di kantin nanti," ucap Elang.

"Jangan pikir mama gak tau. Kamu selama ini jarang makan. Coba liat badan kamu, sekarang kamu kurusan." Miranda mengelus pipi Elang lembut. Sentuhan seorang ibu yang selama ini hilang kini kembali hadir. Meskipun tangannya berbeda, tapi usapan tangan itu sama. Penuh cinta dan kasih sayang.

"Makan ya, mama gak mau kamu sakit. Terus nanti berangkat sekolah."

Elang menggeleng cepat, dia melirik Gabriella yang masih memejamkan mata. "Kalau Elang sekolah, siapa yang nantinya jagain Gabriella? Elang mau nungguin Gabriella bangun."

Miranda lagi-lagi tersenyum, dia menatap Gabriella. Gadis itu membawa pengaruh besar pada Elang. Elang terlihat sangat mencintainya.

"Kalau Gabriella bangun dan liat kamu disini, pasti dia marah. Dia gak suka liat kamu bolos kayak gini," ucap Miranda.

"Mama yang akan jaga Gabriella, kamu sekarang sarapan terus mandi, berangkat sekolah. Mama juga udah bawain seragam kamu," tambah Miranda.

Elang memandang wajah Gabriella yang damai. Benar, Gabriella akan marah jika dia terus-terusan membolos seperti ini. Elang sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk berubah menjadi lebih baik lagi daripada sebelumnya.

"Iya, Elang nanti sekolah. Tapi mama beneran gak pa-pa disini? Kandungan mama gimana?" tanya Elang khawatir.

"Mama gak pa-pa, lagipula kalau mama dirumah terus mama ngerasa kesepian. Kamu percaya sama mama, semuanya akan baik-baik saja," balas Miranda.

Elang mengangguk patuh. Dia membuka tas yang tadi dibawa oleh Miranda. Didalamnya sudah ada seragam sekolahnya dan kotak bekal. Elang mengeluarkan kotak bekal tersebut, ternyata didalamnya ada sandwich telur dan sayuran disana.

"Mama udah makan?" tanya Elang pada Miranda sebelum memakan makanannya.

"Mama udah makan dirumah," jawab Miranda. "Ini minumnya." Miranda memberikan sebotol air mineral pada Elang.

GABRIELANGWhere stories live. Discover now