A Night to Remember 🔞

496 52 20
                                    

When he pull away I kinda feel dizzy and starting to lose my balance, the scent of leather and cardamom is still rubbing on my nose, yeah his smell. Pawat smells like leather and cardamom, gue ga pernah suka bau leather but boy I was wrong. This guy is way more intoxicating than a vodka I drink.

Kalo ga gara gara tangan Pawat yang masih di pinggang gue kayanya gue udah jatoh deh, kaki gue lemes, kepala gue pusing. Tapi gue tau ini bukan karena alkohol, it's because of him, semua karena Ohm Pawat, his smell, his touch, his kiss. Gosh I wanna be greedy, gue pengen ngerasain lagi rasa menthol campur beer yang beberapa menit lalu gue rasain.

Hal paling nyebelinnya adalah ini orang disebelah gue masih bisa santai nerusin nyanyi sambil lanjut minum beer yang tadi sempet dia taruh meja pas nyium gue, dia kayak yaudah gitu, melanjutkan hidup aja. Sementara gue disini udah gabisa mikir apa apa selain pengen nyium dia lagi. Gue ga pernah tau nyium seseorang itu bisa nyandu kayak gini. Sialan Ohm Pawat sialan.

Jam 3an kami semua mutusin buat balik, dan lagi lagi Ohm bilang mau ikut mobil gue. Gimana caranya gue bisa nyetir dengan tenang kalo ada ini orang disebelah gue coba.

"Non kok diem aja sih?"

"Hah engga" lame banget anjir gue

"Balik ke apartment gue yuk"

"HAH? Gimana?"

"Iya balik ke tempat gue, besok masi ngantor kan? Gue ga bakal bisa bangun kalo gada yang bangunin. Mau ya?"

Ngomong sih ngomong ya Pawat tapi tangan lo bisa ga, tidak elus elus paha, emosi gue nih lama lama.

"Non jangan lama lama mikirnya" gue gimana bisa mikir kalo tangan lo menjelajah gini ya anjir.

"Oke"

Sumpah ya Ohm Pawat apa apaan ini, tadi nyium bibir, barusan elus elus paha, sekarang nyium pipi. Lo mau gue tabrakin ini mobil apa gimana deh.

"Apartment lo dimana?"

"Sama kaya Chimon di capital"

"Wow I didn't know you're loaded, mewah ya" bagus Nanon alihkan pembicaraan, ayo bahas apartment aja.

"Well that's a plus right? Kalo mau sama lo harus tajir ga?"

Anjir anjir ini orang ngapain sih, Ohm Pawat isn't good for my sanity he's dangerous, super dangerous. Ini dia lagi challenge ayo membuat Nanon menggila apa gimana sih? Ya tuhan, bisa ga berenti elus elus paha.

"Manis banget sih Non mukanya merah gini, bibir lo lebih manis lagi sih tapi"

Mati ajalah gue mati, Ohm Pawat emang pengen gue meninggal kayanya.

"Non, dom or subs?"

That's it guys, I'm going to get laid tonight and nothing gonna stop me. Kenapa tiba tiba panas ya, ac mobil gue nih rusak apa gimana sih?

"Vers, lo?"

"Mostly dom but I don't mind being subs for you"

"What a sweet talker, sange ya lo"

"Di depan gue manis banget gini sih gimana mau ga sange sih? Mana ciumannya jago lagi"

"Anjirlah Paw lo mau kita ketabrak apa gimana sih. Wait till we get to your place. Later, lo bikin gue saltingnya nanti aja"

"Gemes banget sih salting, jadi makin pengen gue cium"

****** - Author take over - Nanon malu katanya - ******

Pawat memeluk pinggang Nanon, tidak membiarkan si manisnya berjalan terlalu jauh, menyandarkan kepalanya di pundak Nanon sambil berjalan menuju unit miliknya di lantai 30.

Nanon's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang