Tri

1.2K 189 16
                                    

Haechan menatap layar ponselnya yang masih menampilkan room chat-nya bersama dengan kesayangan-nya. Seulas senyuman tergambar pada bibir hati milik Haechan,

"Haechan!" suara teriakan itu berasal dari pintu kamarnya, dimana sekarang sosok yang dipanggilnya dengan sebutan Ayah itu berdiri dengan wajah marahnya, dan juga gitar ditangan kanannya.

Tunggu? Gitar?

Haechan lantas berdiri, hendak berjalan ke arah Ayahnya,

"Ayah udah bilang kan?! Gausah main alat musik lagi!" dan setelah teriakan yang menggema itu, Ayahnya -Dongwook- membanting gitar coklat kesayangan Haechan ke lantai berkali-kali hingga benda itu benar-benar hancur.

"Kalo sampe' Ayah masih liat kamu nyimpen alat musik, Ayah bakal cabut biaya rumah sakit anak sialan itu!"

Brak!

Pintu kamar Haechan tertutup dengan keras, disusul dengan air mata Haechan yang mengalir deras. Dia rela jika harus mengorbankan gitar dan hobinya demi adik kesayangannya, tapi...tetap saja Haechan merasa sakit ketika dirinya tahu jika dia tidak bisa melakukan hal yang menjadi favoritnya. Haechan tidak bisa menahan rasa sakitnya, dia sudah tidak tahan. Tangannya bergerak memukul dadanya ketika rasa sesak itu semakin membuncah hingga Haechan hanya bisa berteriak dalam keheningan,

Ayahnya...telah merenggut semuanya. Haechan tidak bisa membiarkannya mengambil orang yang berharga baginya lagi,

"Gue nggak papa kok Dek, asalkan lo sembuh," tubuh Haechan merosot hingga pemuda itu bersimpuh di lantai dingin kamar luasnya. Pandangannya menatap nanar gitar coklat pemberian ibunya yang telah hancur berkeping-keping bersama dengan kenangannya bersama dengan ibunya.

Demi Tuhan Haechan tidak pernah memainkan gitar itu lagi setelah ibunya tiada dan ancaman Ayahnya jika bermusik lagi. Haechan hanya menyimpan kenangannya bersama sang Ibunda, apa itu salah di mata Ayahnya?

"Bunda...Haechan harus kuat demi Dongpyo, kan?" kepala Haechan menengadah menatap langit-langit kamar. Bayang-bayang wajah sang adik kesayangannya yang terlihat bahagia membuat Haechan tenang. Senyum dan tawa Dongpyo adalah segalanya bagi Haechan.

Lee Dongpyo, adik kesayangan Haechan yang dua tahun ini dirawat di rumah sakit karena leukimia.

Ya. Haechan harus kuat untuk melihat senyum Dongpyo.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sungchan merapikan seragamnya yang telah dicuci oleh Haechan semalam, pemuda itu kemudian mengambil tas-nya dan keluar kamar.

"Heh, mau kemana lo?" tanya Renjun ketika Sungchan berjalan melewati ruang makan begitu saja,

"Balik," jawab Sungchan. Mendengar jawaban dari Sungchan membuat Renjun naik darah pagi ini, berbeda dengan Haechan, lelaki itu berlari menghampiri Sungchan dengan kotak bekal dan satu set obat vitamin. Ia menyodorokannya pada Sungchan,

BENTALA (LEE DONGHYUCK)Where stories live. Discover now