Panca

1K 180 9
                                    

Pagi ini Haechan sudah berdiri dengan anteng di depan gedung apartemen Sungchan yang baru, dengan berbekal paper bag yang berisi kotak makan untuk Sungchan, Haecha menunggu dengan telaten disana.

"Bisa nggak sih, gue sehari aja nggak liat lo deket-deket gue?" suara itu membuat Haechan mendongak, menatap sosok Sungchan yang kini berdiri dihadapannya. Lantas Haechan tersenyum dan berdiri, sudah siap untuk mengikuti Sungchan ke sekolah. Sungchan berdecak, ia tak habis pikir dengan pemikiran Haechan.

Dan ya, sekalipun Sungchan melarang keras, Haechan tetap berjalan disampingnya dan mereka berangkat ke sekolah bersama.

"Haechan!" suara itu membuat keduanya menoleh dan menemukan Jaemin berlari kearah Haechan. Si manis melambaikan tangannya dengan lucu untuk menyapa Jaemin, melihat itu Sungchan meneruskan jalannya menuju ke kelas.

"Kenapa?" tanya Haechan,

"Ah, nggak. Tumben nggak sama Renjun?" tanya Jaemin balik,

"Nyariin Renjun ya? Dia udah berangkat duluan kok, gue nungguin Sungchan," melihat itu Jaemin mengangguk,

"Ngapain gue nyariin Renjun. Kalo dia apa-apain lo lagi, bilang ke gue ya?" Jaemin tersenyum, lantas ia dan Haechan berjalan bersama ke kelas. Ketika sampai di kelas rupanya meja Haechan penuh dengan sampah, si manis itu menghela nafas. Jaemin melihat itu, ia menahan tangan Haechan yang hendak membersihkan sampah diatas mejanya.

"Siapa yang ngelakuin ini?" suara Jaemin menggema di penjuru ruangan kelas, tetapi tak ada yang menjawab.

"Jawab atau gue laporin kelakuan kelas ini ke kepala sekolah?!" Jaemin menggebrak meja yang entah milik siapa itu. Masih tak ada yang menjawab,

"Oh, oke, gue laporin ke kepsek kelas ini udah ngelakuin pembully-"

"Hyunjin!" suara itu datang dari bangku pojok depan kelas, Jaemin menatap sosok siswi yang terlihat ketakutan.

"Hyunjin...sama temen-temennya," mendengar jawaban itu membuat Jaemin tersenyum.

"Makasih ya," ucap Jaemin. Lantas pemuda itu menepuk kedua bahu Haechan,

"Semangat buat hari ini. Nanti pulang sekolah gue beliin es krim," mendengar ucapan Jaemin membuat Haechan mengangguk dengan senyum merekahnya. Sejujurnya Haechan tak masalah dengan sampah diatas mejanya, dia sudah terbiasa. Tapi kehadiran Jaemin selama ini membuat Haechan sadar kalau ini tidak biasa saja.

"Sana ke kelas, kasian Renjun sendirian," suruh Haechan.

"Abis gue bersihin ini, lo duduk aja dulu," Jaemin menyerat satu kursi kemudian mendudukkan Haecha disana, sedangkan dirinya mulai mengambil sapu untuk membersihkan sampah di meja Haechan. Di dalam hati Haechan dia hanya bisa berharap Sungchan yang akan melakukan ini untuknya,

Ah, Haechan terlalu berharap.


🌻🌻🌻🌻🌻🦌🦌🦌🦌🦌


Sepulang sekolah, Haechan dan Jaemin pergi ke minimarket dekat sekolah, sesuai perkataan Jaemin tadi kalau ia akan membelikan es krim untuk Haechan. Kini kedua anak adam itu tengah menikmati es krim masing-masing di depan minimarket, duduk di kursi yang ada disana. Ah ya, Renjun bilang kalau sepulang sekolah dia dijemput untuk pergi bersama dengan ibunya, jadi tersisa lah Jaemin dan Haechan.

"Chan," panggilan itu membuat Haechan yang tadinya fokus dengan dua es krim di tangannya menatap Jaemin.

"Lo pernah suka sama orang nggak?" tanya Jaemin, pemuda dihadapannya mengangguk sebagai jawaban.

BENTALA (LEE DONGHYUCK)Where stories live. Discover now