lanjutan

975 40 4
                                    

Toko buah, itu yang pertama yang pertama yang kutuju, setalah aku turun dari angkot.
Jeruk, apel, anggur itu yang kupilih.
Kugotong dah tuh buah buat 2 orang yang aku sayangi (sayang dalan artian 'kasih')tante dan om dwi...
Aku belom bisa berpikir panjang tentang om dwi...karena baru ini yang ke dua. Aku gak mau termakan bujuk rayu yang menimbulkan kebencian yang mendalam. Kuakui, waktu bertemu pertama kali di Bioskop itu dan kami 'melakukannya' hatiku mengatakan 'suka'. Kita jalani aja dulu. Ini juga karena di rumah sakit. Setelah itu...big quetion....

Dirumah, setelah buah aku masukkan kulkas, aku hanya selonjoran di sofa tamu, sambil kumakan sebiji apel merah yang kubeli tadi...

Aku gak kerja rutin dirumah seperti biasa, agak malas. Menjelang pkl 5 sore, baru aku bersihkan semua....mulai dari piring bekas makan paman dan adek aku, nyapu sampai ngepel..( rutin yang dikerjakan seorang pria ganteng gaeass...)..
Sebentar lagi paman pulang...( perlu diketahui...aku dan paman aku gak pernah ngelakuin itu lagi semenjak tante ku dirumah...tapi kadang pamanku nyelusup masuk kekamarku....dia gak pernah minta...) jadi aku dah siap mau pergi nanti sama sama ke rumah sakit.

Benar aja...dia sudah datang.
"Mau dibuatin kopi gak, paman"

"Bikin aja, Ton" aku pergi ke dapur, dia langsung masuk kamar.

"kopinya paman" dia duduk di sofa...kakinya ke atas meja...
Kudekati dia, kupijat pijat kakinya.

"Jangan banyak pikiran, paman, nanti kalau paman sakit, semua jadi repot"

"Iya Ton...mau giman lagi"

"Biaya kali ini biar aku yang tanggung. Kemaren waktu operasi, paman sudah keluar banyak uang. ini sedikit baktiku sama paman dan tante. Tadi sudah aku deposit"
Tanganku mulai naik ke pahanya...dia mulai fly...desahannya terdengar halus.
Agak kusentuh buah zakarnya...jari jariku agak mengenai batangnya, dia memandang aku. Aku tersenyum...
Kusingkap sarungnya...kuciumi batangnya masih dalam celananya...
Batatangnya mulai meronta ingin dibebaskan...aku keluarkan dari samping celananya.,ku isap...dan kukocok kocok...kuisap lagi...berulang ulang hingga 10 menitan....kepalaku ditekan kebawah...dia mau keluar...
Azzcchhhh...acchhhhh...achhhh
Banyak sekali dimulutku..kutelan semua...kujilati batangnya...dia puass sekali...keningku di ciumnya
"Mandi paman" biar kita berangkat.

"Kamu?? Gak usah....gampang"
Selesai mandi, waktu mau masuk ke kamarnya...kutangkap pinggangnya...ku tekan tekan batangku di belahan pantatnya...tunggu paman bentar lagi keluar...sambil kugosok gosok dibelahan pantat montok itu...ku kocok kocok batangnya....
Pamaaaannnn, akuuu kkkeeeluuuar...crott crooottt banyak dan kental di pantatnya...dia kekamar mandi lagi buat bersih bersih...

"Enak ya begitu..."

"iya, yang penting sama paman"

Sambil masuk ke kamar, ganti pakaian...
Kukeluarkan buah dari kulkas, kumasukkan jadi satu setelah sebelumnya kubagi rata...

Kami meninggalkan rumah pukul 6 lewat 20...menuju rumah sakit.
Aku datang sayang, kubayangkan Om dwi...

"Tadi buah 2 tempat buat siapa, Ton"

"1 buat tante, 1 buat teman aku yang dirawat disana..." "ohhh..."

"Emang teman kantormu ada yang sakit"

"Bukan teman, paman. Tapi boss"

"Ganteng ya orangnya?"

"Ganteng juga bossku paman...paman cemburu..?"

"Enggaklah....."

"Aku, bersyukur paman itu tidak menghujat aku paman"

"kenapa harus? Dulu juga kamu sering mainin burung paman. Kamu gak ingat itu. Kamu masih kecil. Jadi paman sudah tau kamu menyimpang. Cuma paman khawatir kalau kamu tidak menemukan yang tepat. Setiap kamu pergi, paman was was...ini Jakarta, Ton"

DI AMBANG SENJA.  SEPENGGAL KISAH YANG TERTINGGAL (GAY STORY)Where stories live. Discover now