OPNAME

1K 41 5
                                    

Hampir 3 bulan Tante aku sudah sembuh, tapi pagi itu di hari Sabtu, tanteku limbung dan hampir jatuh.  Pamanku tak dirumah, akhirnya aku yang bawa dia ke Rumah Sakit.
Kusuruh adekku manggil taxi. Kusiapkan apa apa yang mau dibawa. Termasuk uang yang paling utama. Aku gak mau minta ke tanteku, biar aku sajalah yang bayarin pikirku.

Taxi sudah ada depan gerbang, kupapah tanteku, masuk taxi.
Kami langsung ke rumah sakit.

"Kita ke gawat darurat aja dulu ya, Tan. Takut dokter gak ada, solnya ini sabtu" ku bilang sama tante.

"Terserah deh, Ton. Tante gak kuat nih."

"Bang, kepintu gawat darurat ya" kataku ke sopir taxi.

"Iya bang..iya"
Sampe disana aku langsung panggil perawatnya, bawa kursi roda.
"Cepat ditangani ya sus..." mohonku ke susternya

"Tunggu di luar aja ya pak" balasnya

"Jangan di diamkan" jeritku

"Ini harus dirawat pak. Diagnosa tunggu dokter bagian dalam"

Tanteku didorong keluar..airmataku menitik. Seperti saran perawat Aku ke bagian administrasi membereskan keuangan dulu baru bisa opname. Selesai kubayar, tanteku dibawa ke kamar opname.

"Dokternya kapan datang suster"

"Sore baru datang, dokter jaga"

Haduhh....kenapa harus libur sih dokternya, penyakit juga kenapa datangnya sabtu...kenapa gak hari lain....gerutuku dalam hati.

"Gimana tan.....agak mendingan gak, dikasih obat sementara dan di infus"

"Iya Ton, makasih ton kamu bertindak cepat."

"Tante...jangan ngomong gitu ah...kalian adalah keluargaku. Wajar kalau aku berbuat begitu" Air mataku makin deras...

"Jangan nangis, Ton. Gak papa. Udah di rumah sakit ini"

"Iya tan..aku gak nangis nya"
Saat kulihat tanteku sudah tidur, aku keluar menangis sesunggukan.

"Heiii kamu kenapa."
Aku langsung peluk orangnya, gak tau itu siapa. Yang penting tangisku tak kedengeran di pelukannya.

"Udahhh udahhh.." dia membelai rambutku.
pas kutengok ke wajahnya Om Dwi Prasetya...
Aku langsung mundur....
"Maaf Om, kirain pamanku. Maaf maaf.." kataku

Aku agak menjauh....dia memdekati.

"Kenapa menangis, ganteng ganteng menangis..."

"Tanteku Om barusan aku bawa kemari. Aku khawatir terjadi sesuatu sama dia."

"Tantemu yang dulu nyuruh beli Bakmie goreng?"

"Iya om...kamu sayang bener ya sama tantemu"

"Maaf om...namanya keluarga. Mana ada yang tidak sayang"

"Tenangkan pikiranmu....Everything can be Ok...don't make it hard. Just rilex..."

"Iya om...thnaks"

"Om.sudah dirawat 3 hari disini. Gak ada yang nemenin Om. Om sekan akan hidup sendiri..."

"Anak anak Om? Emang gak ada? Pada kemana?"

"Ton...ton...nanti aku cerita...gak kuat Om."

"Om mau aku rawat...di ruang berapa"

"Kamu mau merawat, Om?"

"Kalu sudah gak ada yang perduli biar aku yang perduli Om."

"Tantemu?"

"Nanti pamanku yang jaga. Atau setelah dari sana aku ke sini"

DI AMBANG SENJA.  SEPENGGAL KISAH YANG TERTINGGAL (GAY STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang